Sabtu, 19 Maret 2022

Larangan Meremehkan Orang Lain

 LARANGAN MEREMEHKAN ORANG LAIN


Islam adalah agama yang kaaffah. Islam mengatur segala sesuatunya dalam kehidupan  dan tidak ada yang terlewatkan. Salah satu hal yang diatur dalam islam adalah sikap tidak meremehkan orang lain. Bahkan sekalipun terhadap orang yang dibawah kita baik dari segi umur, status sosial, ekonomi, jabatan dan lainnya. Tetapi terkadang hal ini masih banyak orang yang meremehkan orang lain dan sikap meremehkan ini bisa dilihat dari ucapan,tingkah laku, gerak tubuh dan lainnya.




Rasulullah Saw pernah suatu ketika tidak memperdulikan atau bermuka kurang menyenangkan dihadapan abdullah bin ummi maktum ketika kedatangan para pembesar Quraysi hal ini disebutkan dalam tafsir ibnu katsir “ pada sautu hari Rasulullah Saw berbicara dengan beberapa pembesar Quraisy yang sangat beliau harapkan keislamannya.




Saat itu datanglah ummu maktum yang telah masuk islam terlebih dahulu, dia bertanya kepada Rasulullah Saw tetapi beliau hanya menoleh karena tidak ingin waktunya tersita demi mengajak para pembesar Quraisy. Sehingga beliau bermuka masam dan berpaling dari ummu maktum. Maka turunlah ayat “


عبس و تولى   ان جاءه الأعمي     وما يدريك لعله يزكي


dia Muhammad bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadany, tahukah kamu barangkali dia ingin membersihkan dirinya dari dosa. Yakni berkenaan dengan penyucian dirinya, atau dia ingin mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya, atau mengenai nasihat atau nasihat atau mencegah diri dari yang diharamkan.




“adapun orang yang dirinya merasa serba cukup kamua melayaninya” yaitu pembesar-pembesar Quraysi yang sedang dihadapi Rasulullah Saw yang diharapkannya dapat masuk islam. Mereka kamu layani dan berpaling dari ummu maktum.


Abu ya’la meriwayatkan dari Anas ra. Tentang surat abasa’ ibnu ummu maktum menghadap Rasulullah Saw sedangkan beliau sedang berbicara dengan Ubay bin Khalaf, Rasulullah berpaling dari ibnu ummu maktum maka turunlah surat ‘abasa’ setelah itu Rasulullah memuliakan ibnu ummu maktum.(hr. Abu ya’la)


 Sahabat rumah sakit  yang dirahmati Allah...........


Maka dari kisah ini menjadi pelajaran bagi kita agar kita tidak meremehkan orang lain. Karena ketika kita suka meremehkan orang lain pada dasarnya kita juga meremehkan diri sendiri ketika kita merendahkan orang lain pada hakikatnya kita juga meremehkan diri sendiri.: Jangan Pernah Meremehkan Kebaikan walau sedikitpun, mungkin kebaikan tersebut merupakan sebab terbesar seseorang masuk ke dalam surga dan kekal di dalamnya.


عنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِىَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».


Artinya: “Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan kamu sekali-kali meremehkan dari kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” HR. Muslim.



              Dan jangan pernah meremehkan dosa walau sedikitpun, mungkin dosa tersebut merupakan sebab terbesar seseorang masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya.


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعْرِ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنَ الْمُوبِقَاتِ.


Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kalian mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dia adalah lebih tipis dibandingkan rambut dalam penglihatan kalian, sungguh kami dahulu di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menganggapnya termasuk dari dosa-dosa (besar) yang membinasakan.” HR. Ahmad dan Bukhari.


Sahabat rumah sakit  yang dirahmati Allah..........


          Mari kita perbaiki diri jangan sampai amalan-amalan kita hangus karena kita sering meremehkan orang lain dan merendahkan orang lain. Kita gunakan amanah nikmat kesehatan ini untuk memperbanyak kran-kran amal kita.  Wallohu a’lam bi alshawab (oleh Muslihudin)


Sumber : rsumm.co.id

Minggu, 23 Agustus 2020

Pencuri Mobil Pick-Up Berhasil Digagalkan Oleh Warga Desa Somba Palioi Kecamatan Kindang

 




Awal kejadian adalah adanya informasi dari warga bahwa ada mobil yang dicuri dari Bantaeng. Pemilik mobil Pick-Up  ( a.n. Fhandi) telah menghubungi warga Desa Garuntungan, mobilnya dicuri semalam dini hari sekitar jam 02.30 WITA bertempat di Talakayya, Desa Bontotangnga, Kabupaten Bantaeng, Ahad, 23/08/2020.

Pencuri mobil Pick-Up  tersebut berhasil digagalkan oleh warga Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Sekitar pukul 06.45 WITA di Dusun Pabbontoan Desa Somba Palioi, kendaraan roda empat tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil berhenti secara paksa setelah melewati tumpukan kayu tanda larang dan bannya kempes karena kebetulan jalan poros tebing Palioi baru-baru diperbaiki (tambal cor).

Setelah mobil berhenti maka berdatanganlah warga Somba Palioi, Desa Benteng Palioi dan Garuntungan untuk menyaksikan kejadian tersebut. Sayangnya pencuri berhasil melarikan diri dan sempat dikejar oleh warga tapi berhasil masuk ke perkebunan warga sehingga dapat meloloskan diri dari pengejaran.

Selang beberapa menit kami menghubungi petugas Polsek Kindang, kemudian Pak Yunus tiba di tempat kejadian bersama rombongan. Pemilik mobil juga sudah ada di lokasi kemudian mobil dibawah dan diamankan  ke Polsek Kindang.

Sabtu, 15 Agustus 2020

Anak Adalah Titipan Ilaahi

 ANAK adalah anugerah terindah sekaligus amanah dan titipan yang Allah SWT yang berikan kepada orangtua. Keberadaan anak sangat dinanti-nantikan sebagai penyempurna keba­hagiaan dalam keluarga. Tidak jarang pasangan yang belum dikarunia anak akan melakukan berbagai usaha demi mendapatkan anak sebagai pelengkap kesempurnaan dan kebahagian dalam berumahtangga.


Apalagi di Indonesia yang memiliki budaya ketimuran, sering sekali orang "usil" dan menjadi kebiasaan bertanya dari "kapan menikah?", kapan punya anak?. Kalau sudah punya anak, masih saja ada pertanyaan lagi, "kok cuma satu anak, tambah lah biar tidak sepi". Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang tanpa disadari menyakitkan buat mereka yang mungkin saat ini belum menemukan jodohnya untuk menikah, dan juga bagi pasangan suami istri yang belum memiliki anak.


Padahal dalam Islam, urusan punya anak itu udah hak prerogatif Allah Swt. Dari adanya nabi Adam as dan Hawa as sebagai sepasang suami istri tercipatalah titipan ilahi yang berupa seorang anak adam sebagai khalifah penerusnya muka bumi ini. Anak adalah buah hati manusia yang merupakan titipan sang ilahi untuk dirawat dan diperlakukan sebaik-baiknya.


Tidak semua pasangan suami-istri langsung dikarunia anak dengan cepat. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak zaman nabi, dalam sejarah Islam ada 2 orang Nabi pilihan Allah Swt yang memiliki kisah lama diberi keturunan yakni nabi Ibrahim as dan Nabi Zakaria as. Kedua Nabi ini sama-sama baru mendapatkan momo­ngan setelah puluhan tahun menanti dan berdoa pada Allah Swt. Dari kisah dua nabi ini, umat Islam bisa meneladani kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan kepada Allah Swt. Di mana sejatinya jika Allah Swt sudah berke­hendak, maka ketetapan Allah Swt akan terjadi, walaupun mungkin di luar nalar manusia.


"Demikianlah, hal itu adalah mudah bagi-Ku dan sesungguhnya telah Aku ciptakan engkau sebelum itu, padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali". (QS Maryam : 9).


Buat saya dan mungkin banyak pasa­ngan suami istri lainnya yang belum dititipkan amanah oleh Allah Swt, harus meyakinkan bahwa Allah Swt akan memberi rezeki besar itu pada waktu terbaik yang telah ditetapkanNya. Anggap saja ini cobaan yang diberikan Allah Swt. Setiap insan di dunia ini tak akan terlepas dari ujian.


“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan har­ta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikan­lah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah: 155).


Belum mendapatkan momongan mes­ki­pun telah lama mengarungi bahtera rumah tangga adalah salahsatu bentuk dari berbagai macam bentuk ujian yang Allah Swt berikan pada manu­sia. Kebanyakan orang mengira, bahwa cobaan hanya datang dalam bentuk kesulitan saja. Mereka tidak menyadari bahwa melimpahnya nikmat juga merupakan ujian yang diberikan Allah Swt. Sehingga banyak memang yang dapat melalui cobaan dan bersabar ketika mendapatkan kesulitan namun sangat sedikit yang mampu melampaui ujian berupa kenikmatan dunia, hal ini menjadikan manusia lalai saat kese­nangan hidup menyapa mereka.


“…dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kami, kamu akan kembali.” (QS Al-Anbiya :35).


Bersabar adalah kunci dalam masalah ini, karena sabar adalah salah satu jalan datangnya pertolongan Allah.


“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguh­nya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah: 153).


Hendaknya berbaik sangka terhadap takdir Allah Swt. Harus yakin bahwa segala sesuatu yang telah menjadi keputusan Allah Swt pasti mengandung banyak hikmah meskipun kita tidak menyadarinya. Sebab Apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan di mata Allah Swt. Yang harus dipahami bahwa keinginan kita sangatlah banyak dan tidak ada batasnya, sedangkan apa yang kita butuhkan sebenarnya hanya Allah Swt lah yang tahu. Jika Allah belum mengaruniakan anak, barangkali memang karena Allah Swt melihat bahwa saya belum dilihat butuh dengan itu. Semua telah diatur oleh-Nya. Kita cukup berusaha sebaik-baiknya sedangkan hasilnya kita serahkan kepada-Nya.


Selain itu sebagai hamba Nya, wajar­lah kita harus berserah diri pada Sang Pencipta. Tanamkan percaya diri dan haqqulyakin bahwa saatnya nanti pasti hamil juga. Yakinlah bahwa Allah Swt sedang merajut yang terbaik untuk kita. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Swt jika Allah sudah berkehendak.


"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki".


"Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS. asy-Syuro [42]: 49-50)


Menjadi fitrah manusia menyukai harta dan anak-anak, sehingga wajar bila pasangan suami istri benar-benar mengharap kehadiran seorang anak. Sebab selain merupakan tuntutan fitrah, anak juga merupakan karunia Allah Swt yang diberikan dari balik hikmah sebuah pernikahan.


"Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu," QS. an-Nahl [16]: 72).


Perbanyak Doa


Karena anak adalah hak prerogatif Allah Swt, maka sebagai manusia sudah seharusnya hanya meminta rezeki itu kepada Allah Swt dengan memperba­nyak doa. Dengan doa, Allah Swt akan menolong orang yang tertimpa kesu­litan, menolong orang yang didhzalimi, memberi petunjuk kepada orang yang sesat, menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang mendapat cobaan.


Saat Nabi Ibrahim as dan Zakaria as belum juga diberi keturunan, ia pun meminta kepada Allah dengan berdoa.


"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang terma­suk orang-orang yang saleh. (QS: As-Shaffat: 100).


"Ya Tuhanku janganlah engkau biarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS.Al-Anbiya:89).


"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74).


"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pende­ngar do’a”. (Ali Imron : 38).


Doa itu senjata orang mukmin, juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi. Ketika doa sedang terucap karunia Allah Swt sedang menanti pada waktu yang paling tepat dan bentuk yang paling baik. Belajarlah dari ungkapan Nabi Zakaria, di usia tuanya menanti seorang anak, dengan lirih ia mengatakan; “.... dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau ya Rabb (QS.Maryam:4) .


Sebuah curahan hati yang penuh dengan kesantunan dan baik sangka. Bertahun-tahun menanti kehadiran seorang anak, sampai tubuhnya ringkih dan rambutnya memutih. Namun tak terbesit kekecewaan di hatinya, karena ia tahu Allah sedang siapkan karunia terbaik dengan rencana indahNya.


Tak perlu gelisah ketika yang didamba belum juga tiba?. Tak perlu kecewa ketika yang telah terencana tak juga menam­pakkan hasilnya?. Dan jangan meronta-ronta ketika yang terjadi tak seindah yang dikira. Karena jiwa harus percaya disetiap pengaturan terbaikNya. Bukankah Allah hanya menyuruh kita untuk ikhtiar maksimal saja. Bukankah Allah akan selalu mengganjar setiap usaha berniat lillahi taala dengan pahala?. Bukankah Allah Swt akan menyelamatkan dan meme­lihara jika aku hanya berserah diri kepadaNya?. Sungguh, Allah Swt yang Maha Tahu segala. Dan kita sering kali berburuk sangka.


Hamil itu seperti naskah skenario yang ditulis dengan sangat baik. Ia akan datang pada saat yang tepat. Buat kita yang masih dalam penantian, bersabar, berusaha dan ikhlas adalah kunci utama serta harus yakin Allah Swt akan memberikan rezeki yang indah itu tepat pada waktunya.

Oleh: Yuni Ren Naibaho S Sos

https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/9/6/790313/anak-titipan-allah/

Rabu, 05 Agustus 2020

Kisah Singkat dari Hijrah Salman (istri ustadz Risal), Dukungan, Motivasi dan Harapan Untuk Rumah Qur'an Buhun Batua, Desa Somba Palioi



Saya masih ingat pak suami (Ustadz Risal) waktu pertama kali mau mendirikan "Rumah Qur'an" di dua Desa yaitu Desa Somba Palioi dan Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Beliau tidak punya apa-apa selain semangat dan kemauan serta kesabaran. Tidak punya modal, tidak ada tim dan beliau cuma berharap kepada Allah agar semua harapan bisa terlaksana. 

Tentunya kita sebagai keluarga sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena apapun kebaikan yang dikerjakan, Allah selalu membuka dan memberi jalan kebenaran. Itu semua sudah terbukti sampai hari ini. Murid sudah tercatat kurang lebih 150 orang dari semua kalangan setelah "Rumah Qur'an" berjalan selama 4 (empat) bulan.

Beliau saat ini menjadi sosok pemuda inspiratif di Kabupaten Bulukumba yang mulai dikenal banyak orang, kisah Hijrah Salman (istri ustadz Risal).

Awal mulanya kami yang pulang kampung dadakan karena covid-19, selang berapa hari di kampung, Dusun Buhun Batua, Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Keluarga inti minta diajarin tahsin sama suami (Ustadz Risal) waktu sebelum ramadhon bulan April 2020 lalu. 

Jadwal ngajinya habis sholat isya, suamipun sangat semangat untuk mengajari mereka baca kitab suci Al-Qur'an. Di samping itu, beliau (suami) memang kesehariannya selalu sibuk, akhirnya beliau memutuskan untuk membuka "Rumah Qur'an" untuk semua kalangan yang ingin belajar Qur'an. 

Ketika romadhon ngajinya pagi jam 10 sampai duhur, waktu itu murid masih sekitar 10 orang. Akhirnya mulai bertambah setelah idul fitri smpai skrang ini. Kurang lebih, awal mulanya begitu pak, papas istri ustadz Risal melalui via inbox massanger, Kamis, 05/08/2020.

Alasan lain suami saya orangnya suka sibuk tidak bisa diam saja di rumah. Atas inisiatif keluarga juga yang minta untuk diajarin tahsin selama liburan, lanjutnya.

Sebagai seorang istri pastinya sangat mndukung,  memberikan semangat dan memberi masukan untuk "Rumah Qur'an dalam hal kegiatan-kegiatan, misalnya. Saya biasanya ikut bantu ngajar yang iqro' juga. 

Motivasi saya ada pada  semangat adik-adek, ibu-ibu dan bapak-bapak yang mau belajar Qur'an. Saya sangat senang lihat mereka punya semangat belajar di usia yang terbilang cukup tua. 

Harapan saya kedepannya rumah Qur'an tetap berjalan, lebih berkembang lagi dan lebih baik lagi. Bisa punya tempat yang tetap, fasilitas yang memadai dll. 
Dan semoga suami saya selalu diberi kesehatan dan kesabaran oleh Allah swt. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Harapan kami yang paling mendasar juga bersama suami, keluarga dan masyarakat. Meingingkan untuk membuka Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an di Somba Palioi 
dan bisa menjadi pusat Tahfidz Qur'an di Bulukumba khususnya di Desa Somba Palioi. Masya Allah (Ustadz Risal Sulle, S.Ag).

Minggu, 02 Agustus 2020

Berikut Beberapa Deretan Kegiatan Rumah Qur'an Buhung Batua dan Beberapa Kegiatan yang digeluti oleh Ustadz Risal, S.Ag




Inilah Deretan Kegiatan Rumah Qur'an Buhung Batua, Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba:

1. Bimbingan awal baca Qur'an (bimbingan dasar baca Qur'an)
2. Tahsin Qur'an. (Perbaikan bacaan Qur'an)
Dua poin di atas berlaku untuk semua umur, mulai dari usia TK sampai nenek-nenek.
3. Kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan kepribadian:
a. Malam  Bina Iman dan Taqwa (MABIT) Santri/Wati bermalam di rumah Quran. 
b. Pengetahuan Islam harian. (Kisah Nabi dan sahabat)
c. Kajian bulanan. (Mengundang narasumber/ ustadz dari luar)

Alhamdulillah sudah dua kali mengadakan kajian bulanan:
1. Kajian "Hidup Mulia bersama Al-Qur'an" pemateri, Ustadz Iqbal Coing, S.Pd. M.Pd. seorang tuna netra hafidz Qur'an. Beliau adalah ketua Yayasan Pengembangan Kepribadian Muslim (PKM Tv) dan Pembina Utama Ponpes Darul Istiqamah Bulukumba.
2. Qur'an dan Pendidikan oleh Ustadz. M. Yusuf Shandy, Lc. (Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bulukumba.

Terakhir kegiatan yang baru dilaksanakan pada hari Sabtu, 01/07/2020 yaitu acara Pentas Seni Islam (PENSIL) dengan menampilkan Tasmi' hafalan Qur'an, Nasyid, pembawaan bendera Palestina vs Indonesia, puisi islami dan Yel-yel.

Rumah Qur'an Buhung Batua dan Benteng Palioi sudah menerima beberapa Waqaf Qur'an dari:

1. Majelis Taklim multimedia Telkom Indonesia (Jakarta Pusat)
2. Rumah Qur'an Aisyah Makassar.
3. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Bulukumba.
4. PT. Fajar Ulung Indonesia. Jakarta Timur (sedang dalam pengiriman)
5. hamba Allah yang mengirimkan sedikit harta nya untuk Waqaf Qur'an.

Pendiri dan Ketua Rumah Qur'an Buhung Batua dan Benteng Palioi : Risal Sulle, S.Ag. Rumah Qur'an Buhung Batua dibuka awal April 2020, sementara Rumah Qur'an Benteng Palioi bulan Mei 2020.

Adapun kegiatan/pekerjaan yang digeluti oleh ustadz Risal dari tahun 2014-2020 (sampai sekarang) yaitu: 

1. Menjadi Guru Qur'an dan Pembimbing Jailul Qur'an Camp selama 4 (empat) tahun berturut-turut di Bogor, Provinsi Jawa barat
2. Guru Tahfidz Sekolah Qur'an Al-Quds Jatimakmur. Pondok Gede. Kota Bekasi. Jawa barat.
3. Pengurus harian Rumah Qur'an Mulia Al-Quds Jatisari, Kota Bekasi, Jawa Barat.
4. Ketua Rumah Qur'an Buhung Batua dan Benteng Palioi. (Kegiatan Sekarang)

Semoga apa yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan oleh ustadz Risal dapat memberikan sejuta manfaat bagi umat manusia serta bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin...!