Senin, 13 Mei 2019

Perawatan Burung Jalak Rio Rio Agar Cepat Gacor


Perawatan Burung Jalak Rio Rio Agar Cepat Gacor
Oleh Jalak Suren Net
Jalak rio rio atau sering disebut jalak rio saja adalah burung endemis Pulau Sulawesi yang memiliki suara nyaring. Di alam liar, burung ini hidup di pohon-pohon atau di dekat kerbau untuk melakukan simbiosis mutualisme. Burung jalak ini memakan kutu yang ada pada tubuh kerbau sedikit demi sedikit.

Burung jalak rio yang ditangkap di alam biasanya cenderung liar meski suaranya sangat nyaring. Sementara itu, burung yang tumbuh dari hasil ternakan biasanya susah gacor sehingga butuh perawatan khusus.

Nah, kalau Anda memiliki anakan jalak rio yang ingin dibuat gacor, simak cara perawatannya di bawah ini.

Beri Nutrisi yang Seimbang
Nutrisi Seimbang
Beri Nutrisi yang SeimbangKeluarga jalak adalah burung omnivora. Mereka makan serangga dan juga buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Saat Anda merawat jalak rio usahakan memberi makanan berupa buah-buahan dan juga serangga dalam porsi yang seimbang. Jangan memberi burung ini terlalu banyak serangga karena bisa membuat bulunya rontok atau cuma buah-buahan yang justru membuat mereka malas gacor.

Ingat-ingat lagi pakan apa sajakah yang telah Anda berikan kepada jalak rio peliharaan. Kalau porsinya salah, mungkin ini salah satu penyebab mereka tidak mau berkicau dengan nyaring.

Perhatikan Sanitasi Kandang
Sanitasi Kandang
Salah satu penyebab terbesar burung jalak rio enggan gacor adalah merasa tidak nyaman atau sakit. Untuk mencegah burung jadi sakit atau kondisinya menurun, disarankan untuk membersihkan kandang rutin setiap hari. Kalau Anda tidak sempat membersihkan setiap hari, 2 hari sekali tidak masalah.

Yang penting perhatikan banyaknya kotoran pada kandang. Jangan sampai banyak yang menumpuk. Selanjutnya perhatikan juga wadah pakan dan airnya. Kalau ada kotoran segera bersihkan agar burung tidak terkena bakteri dan membuat mereka jadi sakit dan akhirnya enggan gacor.

Sering Mandikan Jalak Rio
Sering Mandi
Jalak rio sama seperti burung cendet yang suka sekali mandi. Dengan mandi, mereka akan selalu segar dan mau berkicau dengan nyaring. Kebiasaan mandi ini biasanya membuat wadah air minumnya jadi cepat kotor atau tumpah ke mana-mana karena dimasuki oleh tubuh burung. Walhasil, Anda harus terus menambah air minum atau menggantinya setiap hari.

Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda bisa memasukkan wadah besar ke dalam kandang yang diisi dengan air. Wadah khusus ini bisa digunakan oleh burung untuk mandi setiap harinya. Anda bisa mengganti airnya setiap pagi atau sore saat burung jalak rio sering mandi.

Dijemur di Bawah Terik Matahari
Dijemur
Burung Jalak Rio biasanya mandi sendiri, tapi Anda juga bisa memandikannya kalau tidak memiliki banyak waktu untuk menjemur. Untuk memandikan jalak ini, Anda bisa menggunakan semprotan dengan tekanan yang tidak terlalu kuat. Setelah burung basah kuyup, Anda bisa menjemur burung di bawah terik matahari selama 1 jam.

Jangan memandikan burung terlalu sore. Bulu burung akan susah kering dan membuat mereka kedinginan. Saat musim penghujan, Anda masih bisa memandikan burung meski intensitasnya dibuat agak kecil. Setelah dimandikan, burung diangin-anginkan agar bulunya cepat kering meski tidak ada sinar matahari langsung.

Diberi Masteran
Masteran
Meski hanya opsional, tidak ada salahnya untuk memberi burung jalak rio master. Anda bisa memutar suara burung jalak rio yang telah direkam. Dengan mendengar bunyi ini berkali-kali, mereka akan menirunya dengan baik dan akhirnya gacor dengan sendirinya.

Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan saat merawat jalak Rio. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.

Sumber : https://www.jalaksuren.net

Salessere Donri' (Kadalan Sulawesi)

Burung Kadalan Sulawesi atau orang Bulukumba (Kindang) menyebutnya Salessere Donri' memiliki nama latin Phaenicophaeus calyorhynchus. Dalam bahasa Inggris, salah satu burung endemik Indonesia ini dikenal dengan nama Yellow-billed Malkoha.

Burung Kadalan Sulawesi dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 51 hingga 53 cm dengan paruh yang tebal dan kokoh serta ekor yang panjang yang berwarna biru tua. Paruh bagian atas berwarna kuning dan menghitam pada ujungnya, sementara paruh bawahnya berwarna merah.

Habitat burung kadalan Sulawesi adalah di daerah hutan primer dan sekunder, serta tidak jarang juga bisa ditemukan di tepian hutan dan lahan budidaya. Makanan utama burung Kadalan Sulawesi adalah Serangga.


Burung ini memiliki cara unik dalam berburu makanan. Mereka akan mencari makan di dekat kelompok monyet sehingga orang Bulukumba menyebutnya Salessere Donri' khususnya orang Kindang, dan mengambil momen dari pergerakan kelompok monyet tersebut yang membuat serangga terusik dan beterbangan keluar dari persembunyiannya.

Burung Kadalan Sulawesi juga suka memangsa anak burung yang lain dan memangsa kadal.

Daerah Penyebaran burung kadalan Sulawesi terbagi menjadi 3 wilayah di Pulau Sulawesi sesuai dengan sub-spesiesnya, yaitu : Phaenicophaeus calyorhynchus calyorhynchus (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian timur, Sulawesi Tenggara dan Pulau Togian)Phaenicophaeus calyorhynchus meridionalis (Sulawesi Tengah bagian selatan dan Sulawesi Selatan)dan Phaenicophaeus calyorhynchus rufiloris (Pulau Buntung).

Burung Kadalan Sulawesi di Bulukumba sudah termasuk burung yang hampir punah dan sangat jarang ditemukan khususnya di Kindang atau Bulukumba Barat. Kepunahan terjadi karena banyaknya pemburu yang menggunakan senapan angin.