Senin, 24 September 2018

Konflik Batin


PERTENTANGAN (KONFLIK) BATIN PADA DIRI SENDIRI

1. Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu pertentangan , percekcokan dan perselisihan. konflik terjadi pada siapapun dan dimanapun seseorang berada. Konflik biasanya terjadi akibat adanya dua atau lebih keinginan, pendapat atau gagasan yang bertentangan sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Karena itu konflik dapat merupakan hambatan bila tidak segera dicari cara untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini konflik yang berhubungan dengan pribadi, keluarga dan warga sekolah.
2. Konflik Batin
Konflik batin artinya konflik pribadi yang disebabkan oleh adanya dua atau lebih keinginan atau gagasan yang saling bertentangan dan menguasai diri individu, sehingga mempengaruhi sikap, perilaku tindakan dan keputusannya. Konflik batin ini pada umumnya melanda setiap orang dalam hidupnya. Dalam kenyataannya tidak semua orang mampu mengatasi sendiri konflik batin yang terjadi pada dirinya, sehingga memerlukan bantuan orang lain yang lebih memahami. Konflik batin ini sering melanda para pelajar/mahasiswa pada umumnya, misalnya pelajar/mahasiswa yang murung, tidak bersemangat, malas dan sebagainya. Setelah diteliti ternyata ia sedang mengalami konflik batin yang cukup serius namun tidak mampu mengatasinya sendiri dan sayangnya tidak mau meminta bantuan orang lain yang ahli untuk membantu memecahkannya. Seperti yang terjadi pada diri saya, saya terkadang suka mengeluh dengan tugas menumpuk, tugas yang satu belum selesai datang lagi tugas baru. Begitulah yang saya rasakan jenuh, bosan, lelah. Namun, semua itu akan hilang seiring dengan berjalannya waktu dengan cara mendekatkan diri pada Allah. Konflik yang lain terjadi adalah terkadang orang tua suka terlalu memaksakan kehendak apa yang kita tidak inginkan, meskipun tujuan orang tua tersebut itu baik. Begitu juga dengan konflik yang satu ini, pacar atau teman dekat. Pacar bisa menjadi motivasi atau penyemangat kita dalam belajar dan meraih prestasi. Namun, terkadang semua itu bisa sebaliknya jika kita sedang ada masalah dengan pacar atau teman kita. Semua pikiran menjadi gundah gulana, stres, serba salah.
3. Latar belakang terjadinya konflik
Konflik batin tidak muncul dengan sendirinya, melainkan melalui suatu proses panjang dan berlarut-larut. Penyebabnya dapat bersumber dari diri sendiri, keluarga, teman, pacar, sekolah ataupun lingkungan masyarakatnya. Konflik yang terjadi karena faktor diri sendiri ( internal) biasanya disebabkan yang bersangkutan tidak mampu atau tidak terlatih dalam mengendalikan emosinya, akal sehatnya atau pikiran dan hati nuraninya terhadap persoalan hidupnya. Misalya tidak memahami kekurangan dirinya di bidang akademis, bakat dan kemampuaannya, sementara perasaan dan keinginannya tetap ingin masuk Teknik Sipil Undip, tetapi dalam kenyataannya ia diminta masuk Univeritas yang berada dekat di daerah tempat tinggal oleh ibunya maka tentu saja ia akan mengalami konflik.
4. Memahami situasi untuk menghindari konflik
Untuk menghindari terjadinya konflik pada diri sendiri ataupun dengan orang lain, tentunya kita harus bisa memahami situasi atau keadan kita, keluarga, sekolah, orang lain dan masyarakat lingkungannya.Dengan demikian kita akan dapat menyelesaikan keadaan / kemampuan diri kita dengan keadaan / kemampuan lingkungan. Memahami situasi diri berarti kita dituntut untuk memahami dan mengenal siapa diri kita, bagaimana kemampuan dan potensi diri kita, termasuk bakat, minat dan sifat , watak, daya pikir, prestasi diri, keadaan emosi / perasaan, cita-cita dan sebagainya yang berhubungan dengan diri kita.Dengan demikian kita dapat mengendalikan, mengarahkan dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan pada umumnya.
5. Cara Mengendalikan Konfl
Dapat kita sadari bahwa konflik adalah merupakan pertentangan batin yang negatif dan tidak sehat yang dapat menjadi faktor penghambat dalam kehidupan karir maupun kegiatan hidup lainnya. Karena itu konflik harus dihindari dan segera diatasi agar tidak menjadi penghambat dalam hidup kita.
6. Cara-cara mengendalikan konflik dapat ditempuh sebagai berikut :
a. Mengindentifikasi jenis-jenis konflik
Artinya berusaha mengenali jenis konflik apa yang sedang dialami, konflik pribadi, keluarga, dengan teman, dengan sekolah dan seterusnya.
b. Mencari sumber konflik
Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik mulailah dari diri sendiri, baru kepadayang lainnya. Jika sudah diketahui sumber konfliknya , coba anda merumuskan sesuai dengan sumber-sumber yang anda peroleh secara objektif.
c. Mengatasi konflik
Mengatasi konflik sebenarnya tidak terlalu sulit jika sudah mengetahui tehnik atau caranya. Cara yang sederhana dalam mengatasi konflik yaitu lakukan introspeksi diri kemudian gunakan kekuatan daya pikir sehat anda.Misalnya : Setelah anda ketahui jenis konflik yang sedang dialami adalah konflik pribadi yang disebabkan oleh kekecewaan karena nilai raport banyak yang belum tuntas, sehingga menjadikan rasa ketakutan tidak naik kelas, takut dimarahi orang tua, lalu anda tidak bergairah dan malas belajar dan sebagainya. Cara mengatasi dengan jalan mengendalikan emosi lalu diikuti dengan berpikir positif, mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan intensitas belajar baik di sekolah maupun di rumah.

Jumat, 21 September 2018

Hidup adalah Perjuangan

Untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang kita inginkan, kadang tidak sesuai dengan harapan kita. Kemungkinan itu semua terjadi karena ada kejanggalan di dalam diri kita. Oleh karena itu, cobalah mengoreksi diri sendiri dulu, di mana letak kesalahan dan kekurangannya. Ketika rajin meninjau kembali terhadap apa yang apa yang kita sudah lakukan atau kerjakan, tentu ada ada usaha untuk mengevaluasi tentang pencapaian hasil. Sehingga kedepannya usaha untuk mendapatkan hasil diinginkan akan terasa mudah. Ada tiga hal perlu kita pahami dan itu sangat penting dalam kehidupan:
1. Rencana : sebelum melakukan suatu pekerjaan harus ada namanya rencana atau persiapan yang baik, karena tidak ada hasil yang kalau persiapan yang tidak teratur atau tidak terencana.
2. Proses : setelah persiapan dan perencanaan matang, barulah memulai pekerjaan mengikuti semua proses yang ada di dalamnya. Dengan demikian tentu pekerjaan akan teratur menuju pencapaian hasil.
3. Hasil/capaian akhir : inilah yang terakhir, hasil dari apa yang sudah direncanakan, setelah melalui berbagai proses.

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani kehidupan ini yang penuh dengan perjuangan. Tapi yang terpenting lagi adalah keyakinan, kita cuma berusaha, Allah yang menentukan. Marilah kita berusaha dan menyertainya dengan doa dan jauh dari keputusasaan. Ayo kita bangkit dan tetap semangat!!!!