Selasa, 11 Juni 2013

Tabloid Phinisi

Salam Redaksi
Salam pendidikan,semangat phinisi!
Pendidikan yang baik, kehidupanpun sejahtera. Inilah kata-kata bijak yang sering terdengar oleh kita semua terutama bagi kalangan penggiat pendidikan tak terkecuali kalangan penggiat pendidikan di kabupaten bulukumba yang tentunya sangat menginginkan pendidikan di Kabupaten Bulukumba
maju seperti daerah-daerah lainnya di indonesia agar kiranya kehidupan yang sejahtera yang selama ini bagaikan utopia belaka menjadi sebuah impian yang nyata.


Dalam hal ini tentunya pemerintah kabupaten bulukumba memiliki peranan yang sangat penting untuk memajukan pendidikan didaerahnya meskipun tak dapat dipungkiri bahwa semua pihak harus terlibat mulai dari orang tua siswa,siswa sampai tenaga pendidik, dalam bentuk kerjasama sesuai dengan yang hendak dicanangkan oleh pemerintah namun pemerintahlah yang tetap paling sentral dalam hal ini karena walau bagaimanapun juga pemerintahlah yang menentukan kebijakan dalam bentuk aturan yang sistematis (Peraturan Daerah).

Ada banyak hal yang masih menjadi masalah dalam proses memajukan pendidikan di kabupaten bulukumba, inilah yang menjadi sorotan utama tabloid phinisi edisi ini. Masalah-masalah tersebut yang harus pemerintah dan masyarakat carikan solusi bersama agar kiranya pendidikan di kabupaten bulukumba bisa maju. Dalam rubrik profil kami hadirkan sosok tokoh yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan, dia adalah H. Irmansyah, S.Ag,. M .Pd. I,. MA. Bagi dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Gazali bulukumba ini, Pendidikan yang baik adalah yang menghasilkan insan yang berbudi luhur (amal sholeh), taat pada sang khalik (aqidah) dan pengetahuan yang baik (fikir). Ketiga kriteria tersebut merupakan hasil dari pendidikan dan untuk menggapainya tentunya harus ada kesinergian antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.

Selain itu tabloid phinisi juga menyajikan pilar kebudayaan bulukumba dalam rubrik budaya dan pariwisata untuk menambah wawasan pembaca mengenai kawasan adat ammatoa (kajang) sebab disadari bahwa wajah pendidikan bulukumba tak bisa lepas dari budayanya sehingga dengan dipadukannya antara pendidikan umum, agama dan budaya dapat membuat pendidikan di kabupaten bulukumba semakin maju dari yang sekarang Insya Allah, Amin.
Salam,
Redaksi
Direksi Tabloid Phinisi

Penanggung Jawab :
Mursal
Akbar

Pimpinan Redaksi
Suardi Mansing

Administrasi & Keuangan
Jusliadi

Kontributor
Sofyan
Ilham

Lay Out :
Muhammad Irzal
Ridwan

Editor :
Abdul Haris Mubarak
Marlina

Distributor :
Ahmad Taufik
Awaluddin

Alamat redaksi :
Jl. Cendana Lrg. 1 No. 3 Bulukumba
Telp : 085342938069

               

Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta tulisan yang sesuai dengan rubrik  yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta tulisan yang sesuai dengan rubrik  yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta tulisan yang sesuai dengan rubrik  yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta tulisan yang sesuai dengan rubrik  yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com

DAFTAR ISI - Content
1.        Sorotan
             Potret Pendidikan di Kabupaten Bulukumba
2.        Peristiwa
             Sekolah Menjawab (Penelitian TPC di SDN No. ….)
3.       Opini
             Generasi Copy Paste
4.        Tips
Menjadi Pembicara Sukses
5.        Budaya dan Pariwisata
Kawasan Adat Ammatoa (pilar kebudayaan Bulukumba)
6.        Wawasan Nusantara
Phinisi, Sebuah Mahakarya dari Bulukumba
7.       Sastra
Puisi : "Generasi Penuh Mimpi"
8.       Anekdot
Mengenal Tokoh Penting
9.       Program TPC
             Rumah Nalar (Belajar Nyaman dimana saja dan kapan saja)
10.    Resensi
Karruq ri Bantilang Pinisi (Tangisan di Gubuk Pinisi)
11.    Profil
             H. Irmansya (Pendidikan di Bulukumba harus lebih baik lagi)
Sorotan
Potret  Pendidikan di Kabupaten Bulukumba
Oleh : Akbar
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Pendidikan seharusnya menjadi prioritas utama yang harus terjaga dan terjamin kualitasnya karena merupakan pilar utama pembentuk karakter manusia. Akan tetapi pada kenyataannya pendidikan seakan jadi wadah yang tidak terhiraukan lagi.
Tidak jarang ditemui sekolah-sekolah yang tidak dapat berfungsi dengan baik karena keadaan gedung yang sudah tidak layak pakai bahkan sudah ambruk, manajemen yang kurang baik. Namun perhatian dari pelbagai pihak terkait belum kunjung tiba.
Bagaimana bisa kualitas pendidikan akan meningkat jika wadahnya kurang memadai, pemerintah selalu berupaya melakukan terobosan-terobosan baru demi peningkatan kualitas pendidikan namun faktanya malah membuat dunia pendidikan semakin amburadul. Hal ini terjadi akibat pondasi atau wadah yang seharusnya jadi pijakan dasar tidak begitu kuat sehingga kualitasnya pun semakin menurun. Pemenuhan kebutuhan pendidikan pun telah dicanangkan harus merata diberbagai pelosok daerah, namun faktanya dunia pendidikan yang ada di kota sangat berbeda dengan dunia pendidikan yang ada di pelosok-pelosok desa.
Instansi pendidikan di kota telah mengikuti perkembangan dan perubahan zaman karena memiliki sarana dan prasarana proses pembelajaran yang mendukung, namun berbeda halnya dengan instansi pendidikan yang ada di pelosok-pelosok desa yang tidak mampu mengikuti perubahan zaman dan mendapatkan informasi yang up date karena sarana dan prasana yang tidak memadai.
Ini sebagai bukti bahwa cetusan  para peserta didik yang berasal dari sekolah yang ada di kota memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat berbeda dengan cetusan para peserta didik yang berasal dari pelosok Desa. Bukan dari segi kemampuan dan kecerdasan otak yang dimiliki akan tetapi berasal dari sarana dan prasarana yang tidak setara, sehingga menjadikan aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan menjadi terbantahkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia.
Olehnya itu, pihak terkait harus berupaya agar tetap mengedepankan peningkatan kualitas pendidikan, mencari sumber permasalahan, serta mengikut sertakan berbagai pihak terutama masyarakat agar terwujud pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Bulukumba.
***
Peristiwa
Sekolah Menjawab (Penelitian TPC di SDN No. ….)

The phinisi ceneter (TPC) kembali mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Rilau Ale, Rabu, 05 Juli 2013. Tujuan kunjungan kali ini adalah silaturahmi dengan beberapa sekolah sekaligus mengetahui dan mencari informasi gambaran umum sekolah yang dikunjungi dengan cara melakukan interview. Mulai dari tata kelolah, manajemen sekolah, serta penerapan prinsip partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
Rekan-rekan pengurus TPC yang turun kali ini sebanyak lima orang diantaranya yaitu Mursal S.Pd sebagai direktur, Akbar sebagai sekjend, Ridwan S.Ip sebagai koordinator devisi sosial budaya dan ekonomi, Haris Mubarak S.sos sebagai koordinator devisi penerbitan serta irsal S.Pd. Sekolah yang kami kunjungi kali ini terdiri dua buah sekolah, yang ada di Desa Bajiminasa kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Selawesi Selatan yaitu SDN 245 Katappo dan SDN 85 Bingkarongo.
Sekolah yang pertama kami kunjungi yaitu Sekolah Dasar negeri (SDN) 245 Katappo, begitu masuk kami lansung ke ruangan kepala sekolah tetapi berhubung kepala sekolah juga tidak ada di tempat namun, ketidak hadiran kepala sekolah bukan berarti menjadi kendala bagi tujuan dan rencana kami tetapi kami meminta sedikit waktunya kepada guru dan staf yang sempat hadir untuk duduk sejenak karena kami ingin melakukan berupa wawancara/interview. Kami menanyakan beberapa hal di antaranya bagaimana penerapan DANA BOS, berapa orang guru yang mengajar di sekolah ini, yang terdiri dari PNS dan berapa tenaga honorer, apakah orang tua siswa juga ikut terlibat ketika sekolah ini mengadakan kegiatan, kegiatan apa saja yang sering di adakan oleh sekolah ini, dan masih banyak lagi. “Kami juga sempat menyakan bagaimana model atau bentuk gaji honorer disini salah seorang dari mereka menjawab itu tergantung jam dari jamnya kemudian gajinya pertriwulan”. dari hasil wawancara dengan guru-guru, siswa, serta masyarakat sekitar “ dapat disimpulkan untuk hipotesis sementara tata kelola, manajemen sekolah, serta pengelolaan anggaran sudah baik. Akan tetapi informasi yang didapatkan dari hasil wawancara tersebut belum dapat dijadikan bukti yang autentik untuk pengambilan kesimpulan secara penuh. Mengingat sample yang digunakan untuk memperoleh informasi masih terbatas.
Setelah itu kami mengunujungi SDN Bingkarongo kedatangan kami membuat mereka terkejut katanya tidak ada penyampaian sebelumnya apalagi kepala sekolah juga tidak ada dilokasi  pada waktu itu, ketika kami melakukan wawancara oleh beberapa orang guru kami mendapatkan jawaban yang sama dari SDN 245 Katappo. Namun kehadiran kami sebagai pengurus TPC bukan  mencari kesalahan atau kelemahan tetapi bagaimana kita dapat ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pendidikan utamanya di kabupaten bulukumba. Sebagai putra putri maka kami merasa berkewajiban untuk ikut membantu dalam pembangunan di daerah kami sebagaimana salah seorang pakar yang mengatakan “dalam sebuah bangsa, kaum muda adalah aset yang tak ternilai harganya. Bahkan, kemajuan suatu bangsa sangat tergantung kepada kemampuan kaum mudanya untuk membuat perubahan-perubahan yang signifikan”.
***Wassalam***
Opini
Generasi Copy Paste
Kemudahan yang ditawarkan oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat akses pengetahuan dapat diraih dengan mudah. Cara tersebut dimanfaatkan oleh sebagian pelajar, pengusaha bisnis on-line dan pengguna internet lain untuk mengakses data secara bebas yang belakangan sangat akrab disebut sebagai Generasi Copy Paste”.
Salah satu kemudahan yang diberikan oleh TIK adalah pencarian informasi melalui media on-line yang bisa diakses anywhere dan anytime secara free. Informasi apapun yang dibutuhkan, baik informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, politik, budaya, ragam, warna, hiburan dan sebagainya tersedia pada dunia maya. Bentuknyapun memiliki ragam yang terdiri dari teks-info, buku, map, gambar, video, softwere dan sebagainya. sistem TIK ini benar-benar memanjakan banyak orang sehingga sebagian orang lebih memilih cara ini dibanding cara-cara lama yang dikerjakan secara manual dengan tingkat kerepotan yang terlalu tinggi.
Layanan TIK yang mengubah generasi muda di dunia ini dari mental kreatif menjadi mental copy paste menjadi kekhawatiran tersendiri bagi penulis. Masalah yang muncul belakangan ini adalah kecenderungan untuk mencari informasi dengan cara mudah, salah satu contohnya adalah kebanyakan orang lebih memilih menggunakan media Internet untuk mencari referensi dibanding harus keperpustakaan membaca buku yang mungkin memakan waktu lama dan biaya yang lebih tinggi untuk mencari data atau kepustakaan. Dampaknya adalah memungkinkan orang untuk meraih banyak hal secara praktis. Mengajar tidak lagi menggunakan tatap muka tapi bisa lewat media on-line sehingga guru bisa saja dianggap benda mati. Selain itu, internet yang dianggap KIAI atau dewa penolong oleh sebagian orang ternyata berpeluang mengurangi semangat belajar dan membuat orang cenderung hidup simple.
Sementara itu, internet memberikan layanan yang lebih mudah. Hanya memasukkan kata kunci pada mesin pencarian data “SEO” maka data yang dibutukan akan muncul. Dengan demikian, marilah kita menggunakan internet sewajarnya dan sesuai dengan kebutuhan dan jangan pernah terpedaya oleh sistem ini.
Harapannya adalah semoga kita semua, khususnya di Kabupaten Bulukumba menjadi generasi yang menghargai karya orang lain. Menghargai dalam artian setiap kutipan (sumber naskah) disertakan referensinya yang terdiri dari tempat/media mengutip data, misalnya http://harismubarak.blogspot.com atau buku dengan judul “Inspirasi, Warna dan Karya” oleh Abdul Haris Mubarak. Secara Ilmiah, setiap karya memang harus dipertanggungjawabkan sehingga sumber informasi/data harus jelas. Dengan demikian, “Copy Paste” itu boleh saja selama ada izin dari pihak yang membuat karya dan tentunya bersedia menyertakan sumber rujukan.



Tips
Menjadi Pembicara Sukses
Menyampaikan orasi ilmiah, pidato, kajian materi, kuliah umum, diskusi lepas dan sebagainya dianggap sangat sulit oleh banyak orang. Sekedar berbicara saja mungkin sangat mudah tapi menjadi pembicara sukses tentunya memiliki beberapa indikator antara lain adalah mampu memengaruhi, menarik perhatian dan mampu mengubah audiens dari keadaan biasa-biasa saja menjadi keadaan luar biasa.
Mengukur keberhasilan penyajian materi atau orasi dalam bentuk apa saja, sebetulnya dapat dideteksi dengan mudah. Tentunya yang pertama adalah bagaimana pendengar memerhatikan alur pembicara, respon terhadap trik pemateri dan respon timbal balik, misalnya bertanya atau memberi komentar. Tentunya pembicara dapat mengetahui hal-hal tersebut secara mudah. Jika dalam penyajian materi oleh pembicara atau pembicaraan dalam bentuk apapun (dalam bentuk forum atau ceramah pada khalayak ramai) kurang mendapat respon dengan baik, maka penting untuk mencoba bebera hal berikut ini:
Pribadi Pembicara
Pertimbangan penting dalam suatu penyajian materi atau pidato adalah kapasitas pembicara. Dalam hal ini, apakah pembicara adalah Presiden, Gubernur, Ketua Organisas, Ulama, Professor, Artis, Anggota Dewan atau tokoh yang menjadi idola lainnya. Bagaimana jika pembicara tidak memiliki kapasitas yang sebesar itu? Tentunya masih bisa tampil dengan pribadi luhur dan tanpa cacat hukum. Presiden saja yang memiliki kapasitas besar belum tentu dijadikan idola karena dianggap memiliki sifat yang tercela oleh sebagian orang, tapi siapa saja yang memiliki sifat baik dan budi luhur akan direspon dengan baik pula, bahkan berpeluang dijadikan sebagai idola.
Memilih Materi yang tepat, baru dan penting untuk audiens
Hal yang paling krusial dalam penyajian materi adalah sejauh mana manfaat materi tersebut untuk pendengar atau audiens. Olehnya itu, jika anda menginginkan sajian materi yang Anda bawakan diterima dengan baik oleh audiens, maka Anda harus memberikan materi yang tepat sasaran, materi yang baru didengar dan tentunya materi tersebut penting dan memiliki manfaat yang besar bagi pendengar anda.
Penguasaan terhadap materi bahasan
Seseorang yang diminta menjadi pembicara harusnya benar-benar menguasai materi yang akan dibahas. Tujuannya adalah untuk menjadikan pembicara percaya diri dan juga mampu memberikan penjelasan secara lengkap jika ada interaksi berupa tanya jawab.
Memiliki wawasan yang luas
Seorang pembicara sejatinya memiliki wawasan yang luas, terutama wawasan yang bisa dikaitkan dengan topik pembicaraan. Wawasan atau nalar yang digunakan oleh pembicara adalah nalar relasional yaitu mampu menghubungkan setiap persoalan pada ranah lintas disiplin keilmuan. Maksudnya adalah, jika disiplin keilmuan yang dimiliki oleh pembicara adalah terkait dengan ilmu hukum, alangkah baiknya jika pembicara tersebut juga memiliki wawasan terkait dengan sosial, agama, budaya, politik, filsafat, sejarah dan lain-lain. sejalan dengan hal tersebut, pembicara sebisa mungkin menghindari dikotomi keilmuan (pembahasan yang monoton), teruma pada pembicaraan dalam bentuk pidato atau diskusi lepas.
Mengenali latar belakang audiens
Jika suatu saat anda diminta menjadi pembicara, terlebih dahulu tanyakanlah siapa yang akan menjadi audiens pada saat anda berbicara. Audiens biasanya terdiri dari kelompok-kelompok tertentu, misalnya pelajar, mahasiswa, organisasi ekstra kampus, majelis taklim, kelompok tani dan sebagainya. Kolompok berdasarkan usia juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri dalam mengangkat topik pembahasan. Dari latar belakang kolektif audiens sejatinya menjadi pertimbangan bagi pembicara dalam menentukan sikap dan metode penyajian materi atau ceramah.
Mengenali secara umum psikologi audiens
Pembicara sebaiknya mampu mengenali karakter yang dominan dalam suatu forum. Karakter dominan dapat dijadikan sebagai fokus pembicara untuk memberikan sajian materi. Jika dalam suatu forum didominasi oleh audiens yang diam, maka pembicara harus memiliki kemampuan untuk memancing peserta berbicara (jika dibutuhkan).
Mampu berkomunikasi dengan baik
Pada dasarnya, komunikasi berdasarkan cara penyampaiannya dibagi menjadi beberapa hal, antara lain melalui bahasa lisan, bahasa tubuh/isyarat dan bahasa tulisan. Dalam penyajian materi, sebisa mungkin ketiga hal tersebut dipadukan sesuai dengan kondisi forum.
Metode Penyampaian yang bervariasi
Sebaiknya pembicara mampu menyajikan materi pembahasan dalam berbagai metode. Metode yang populer adalah ceramah, diskusi, orasi, eksplorasi, debat, tanya jawab atau shering, dikte dan sebagainya. Sejatinya pembicara mampu mengaplikasikan semua metode tersebut secara bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi forum sehingga peserta tidak gampang bosan dengan penyajian materi dengan metode yang monoton.
Teknik Penyampaian
Beberapa hal yang harus dimiliki oleh pembicara ketika ingin menyampaikan materi adalah kemampuan memperagakan Mimik, intonasi suara, penggunaan media secara tepat serta kemampuan mengelolah forum menjadi lebih dinamis.
Berpenampilan menarik
Audies anda akan memperhatikan anda bila berpenampilan menarik. Olehnya itu setiap anda melakukan penyajian materi, cobalah anda memperlihatkan penampilan, pakaian, gaya, sikap, cara dari diri anda yang menarik untuk audiens.
Mampu memperagakan media
Kemampuan memperagakan media dalam suatu penyajian materi sangat penting. Kalau penyajian dalam bentuk ceramah di mimbar cukup memperkuat di mimik dan intonasi suara, namun jika berada dalam forum diskusi maka penggunaan media seperti papan tulis, LCD, peta dan media lainnya sebaiknya digunakan secara maksimal dan terarah. Hal tersebut akan mempengaruhi perhatian audiens.
Kesiapan mental
Kesiapan menghadapi forum seringkali menjadi pertimbangan oleh seseorang dalam menyampaikan ceramah atau orasi. Masalah yang seringkali muncul adalah kurang percaya diri, grogi, demam panggung, lupa konsep atau masalah-masalah lainnya, namun untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan latihan dan kebiasan-kebiasaan berbicara lepas dihadapan banyak orang. Untuk mendukung kesiapan mental, pembicara sejatinya telah mempersiapkan 8 (delapan) poin sebagaimana telah disebutkan di atas.
Demikianlah 12 kiat sukses menjadi pembicara. Tentunya tulisan ini disusun dan ditetapkan berdasarkan pengalaman yang telah ditempuh oleh penulis dalam hal penyajian materi. Beberapa ilmu yang penting dimiliki terkait dalam penyajian materi adalah komunikasi, psikologi, pendidikan, bahasa, seni, retorika dan lain-lain.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
Oleh : Abdul Haris Mubarak

Budaya dan Pariwisata
Kawasan Adat Ammatoa (pilar kebudayaan Bulukumba)
Salah satu pilar kebudayaan yang masih bertahan seiring dengan perkembangan zaman adalah kebudayaan Amma toa yang terletak di Tanah Towa Kecamatan Kajang kab. Bulukumba. Kajang terletak disebalah timur kabuten Bulukumba yang memiliki jarak tempuh sekitar 1 jam dari kota kabupaten.
Kajang terdiri dari 2 bagian yakni kajang luar dan kajang dalam. Kajang bagian luar memiliki penduduk yang sama dengan daerah-daerah lain yang pola hidupnya tetap mengikuti perkembangan zaman. Namun berbeda dengan Kajang dalam (Tanah Towa) yang memiliki pola hidup yang sangat berbeda dengan kehidupan pada umumnya.
Tanah Towa merupakan daerah Kajang dalam yang memiliki kebudayaan yang masih terjaga hingga sekarang. Daerah ini disebut sebagai Tanah Towa karena daerah ini merupakan daerah yang pertama kali terbentuk menurut penduduk sekitar. Selain memiliki struktur pemerintahan mulai dari kepada desa sampai kepala dusun, Ammatoa juga memiliki pemimpin yang disebut Ammatoa. Pemimpin ini dijadikan sebagai pemangku adat dan kebijakan terhadap kegiatan dan aktifitas yang ada dalam kawasan ini.
Dalam pengangkatan pemangku adat (Amma toa) memiliki proses sangat panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena proses pemilihan tidak dipilih oleh masyarakat dan tidak berdasarkan suara terbanyak seperti pemilihan-pemilihan yang sering dilihat sebelumnya. Prosesi pengangkatan dan penetapan berdasarkan tanda-tanda alam. Dalam prosesi ini dititik beratkan pada dua proses penting yakni adanya keris dan menggunakan ayam. keris yang dimiliki oleh pemangku adat sebelumnya akan muncul dirumah penduduk yang akan diangkat menjadi pemangku adat. Selain itu jika memiliki lebih dari satu orang yang akan menjadi calon maka dilakukan pemilihan dengan menggunakan bantuan ayam.Dalam pemilihan tersebut seekor ayam akan diterbangkan dan calon yang dihinggapi ayam tersebut yang akan terpilih menjadi pemangku adat (Ammatoa).
Pemangku adat tidak memiliki masa jabatan seperti struktur pemerintahan yang lain, karena jabatan tersebut akan berlaku seumur hidup. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh The Phinisi Center (TPC) dengan Ammatoa beberapa hari yang lalu beliau mengatakan dengan tegas bahwa“Ammatoa hanya bisa digantikan setelah beliau meninggal dalam waktu 3 tahun”. Ammatoa tidak di boleh tergantikan sebelum usia kematiannya mencapai 3 tahun. Selain itu yang terpilih menjadi Ammatoa dianggap bukan orang sembarang tetapi memiliki kemampuan dan intelktual yang tinggi.
Kebudayaan yang ada dikawasan Tanah Towa merupakan sebuah kebudayaan yang sangat unik dan menarik. Karena kehidupan dikawasan ini tidak mau mengikuti perkembangan zaman khususnya budaya populer saat ini.
Setiap warga yang berada di dalam kawasan Ammatoa tidak diperbolehkan untuk memakai pakaian yang berwarna-warni selain warna hitam dan putih. Namun warna putih hanya bisa dipakai sebagai pakaian dalaman, tetapi yang harus nampak dari luar adalah pakaian serba hitam. Filosofi mereka hanya dapat memakai pakaian hitam dan putih karena struktur mata kita terdiri dari dua warna yaitu mata bagian hitam dan mata bagian putih.Warna yang tidak diperbolehkan sama sekali adalah warna merah sehingga siapa pun yang masuk dalam kawasan ini dilarang keras untuk memakai pakaian selain warna hitam.Seperti halnya anak-anak sekolah dikawasan ini tidak memakai pakaian berwarna merah putih bagi anak sekolah Dasar (SD) tetapi menggunakan pakaian hitam putih(celana berwarna hitam dan baju berwarna putih). Selain itu masyarakat dalam kawasan ini tidak diperbolehkan untuk memakai alas kaki seperti sepatu dan sandal, Mereka berpendapat bahwa manusia berasal dari tanah maka sewajarnya harus bersentuhan dengan tanah. Rumah penduduk satu arah dengan menghadap kebarat, dapur berada dibagian depan.
Aktivitas penduduk dalam kawasan ini, kesehariannya adalah petani sedangkan bagi wanita adalah tenun sehingga tidak jarang ketika berkunjung kekawasan ini banyak alat tenun yang ditemukan. seorang perempuan wajib untuk membuat sarung tenun, sehingga sejak kecil anak-anak dikawasan ini diajari untuk menenun. Meskipun bahan tenunnya berasal dari luar tetapi pewarna yang digunakan berasal dari dedaunan yang banyak ditemukan dikawasan ini.
Berbeda halnya dengan kepercayaan yang ada dikawasan ini, penduduk mempercayai dan meyakini adanya pasang (pesan atau risalah) dari leluhur yang harus dihargai dan dihormati. Pasang menjadi petuah dan pedoman oleh penduduk dalam menjani kehidupan. Yang mana isi pasangtersebut terdiri dari 26 poin.
Selain itu dikawasan ini pula terdapat hutan lindung yang terdiri dari 300 ha. Kawasan hutan lindung sangat terjaga kelestariannya dan tidak diperbolehkan siapa pun merusak kawasan hutan lindung tersebut. Penduduk sekitar boleh mengambil dedaunan dan apa saja yang ada dalam hutan ini, tetapi tidak diperbolehkan untuk menebang dan merusak habitat yang ada dalam kawasan ini.
Barang siapa yang menebang pohon dan merusak didalam kawasan hutan lindung tersebut akan diberi sanksi. Jika menebang pohon dan mengambil bagian atasnya akan diadili dan diberi denda 6 real atau setara dengan (Rp.6.000.000), dan bagi yang mengambil bagian tengah dan batang akan dapat denda sebesar 12 real atau setara dengan (Rp. 12.000.000), begitu pun hal-hal lain yang dapat merugikan akan mendapat sanksi. Salah satu pelajaran yang sangat penting yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan dikawasan ini adalah mereka mengadili dengan sejujur-jujurnya dan berdasarkan fakta, yang salah tetap salah dan harus bertanggung jawab.
Bertamu dalam kawasan ini memiliki aturan yang sangat kuat dan harus dipatuhi. Setiap tamu tidak boleh melewati dinding tengah rumah. Barang siapa yang melewati dinding tengah meskipun hanya kepala yang masuk tetap akan mendapat sanksi, harus menikahi anak pemilik rumah. Selain itu bagi tamu yang datang jika mendapati dapur pemilik rumah berasap berarti sang tamu akan mendapat jamuan dari pemilik rumah seperti minum dan makan, tetapi jika tidak mendapati dapur pemilik rumah berasap maka jangan harap mendapat jamuan.
Inilah budaya yang ada dikawasan AdatAmmatowa.Masyarakat dalam kawasan ini tidak diperbolehkan tersentuh oleh dunia modern dan perkembangan tehknologi. Sehingga mereka hanya dapat menggunakan hasil alam seperti : lampu penerang,Untuk membersihkan mulut mereka menggunakan bahan dari dedaunan yang diambil dari kebun dan hutan, dan masih banyak lagi keunikan keunikan yang ada dikawasan adat Ammatowa.
Bentuk integritas dan keyakinan pemangku adat(Ammatowa) tidak mengurangi kepercayaan untuk percaya dan yakin akan adanya pasang (nasehat) dari leluhur yang harus dijadikan petuah dalam kehidupan. Pemangku adat tidak pernah meralang penduduknya untuk maju dan modern tetapi barang siapa yang tidak senang dan ingin merubah menjadi modern harus meninggalkan kawasan ini.
Salah satu pilar kebudayaan yang dimiliki oleh Butta Panrita Lopi yang harus tetap terjaga kelestariannya, karena budaya ini sangat unik dan memiliki filosofi yang sangat tinggi. Namun untuk melestarikan budaya ini membutuhkan upaya yang kuat karena budaya ini sangat bertentangan dengan zaman sekarang yang serba modern.Olehnya itu bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan agar pilar kebudayaan kabupaten Bulukumba tidak hilang ditelan oleh Zaman.
***




Wawasan Nusantara
Pengetahuan tentang kebangsaan sangat penting untuk penguatan nasionalisme warga negara
(WAWASAN NUSANTARA)
Oleh : Abdul Haris Mubarak
Terkadang ada  orang yang memegang identitas namun identitas tersebut hanya sekedar nama saja. Merekatidak mengetahui lebih jauh hal-hal yang tercantum dalam identitas tersebut. Sebagai contoh, ada tayangan serial film (sinetron) Islam dengan judul “Islam KTP” menggambarkan betapa keberislaman seseorang hanyaada pada kartu identitas (Kartu tanda Penduduk) semata tanpa mengetahui Islam lebih dalam, tanpa mengamalkan syari’at atau syarat-syarat menjadi Islam.
Hal yang akan penulis singgung pada artikel ini adalah pengetahuan soal kebangsaan Indonesia, terutama soal teritorial dan nasionalisme warga negara. Apakah keseluruhan warga Indonesia mengetahui secara tepat kondisi dan letak geografis, sistem pemerintahan, isi undang-undang dasar, batas wilayah, agama, struktur pemerintahan, budaya dan kehidupan sosial kemasyarakatan, sumber pendapatan negara, sejarah dan lain-lain?. Tentunya hampir semua Warga Negara Republik Indonesia mengetahui hal tersebut, terutama yang telah berusia dewasa, namun jika ada warga negara yang tidak mengetahui lebih lengkap tentang hal-hal yang paling dasar tentang negaranya berarti mereka kemungkinan memiliki akses informasi yang kurang lancar. Akibatnya, nasionalisme cenderung menjadi berkurang.
Pengetahuan tentang kebangsaan memang sangat penting. Hal tersebut sejatinya selalu diajarkan pada setiap jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal. Selain itu, sosialisasi juga sangat penting dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat untuk selalu mengangkat informasi-informasi terkait kebangsaan.
Sebagai contoh, penulis telah membuktikan suatu fakta tentang nasionalisme bangsa melalui wawancara tertutup berikut ini:
Apakah anda mengetahui bentuk pemerintahan NKRI?
Apakah anda mengetahui struktur pemerintahan NKRI?
Apakah anda mengetahui Jumlah Pulau yang ada di NKRI?
Apakah anda mengetahui batas NKRI?
Apakah anda punya pendapat mengapa kolonial bisa masuk dan berkuasa di Nusantara?
Apakah anda punya alasan mengapa Indonesia bisa memerdekakan diri dari kolonial?
Pertanyaan sederhana tersebut ditujukan pada 10 orang mahasiswa di Kabupaten Bulukumba. Alasan memilih objek penelitian pada mahasiswa karena dianggap merekalah yang paling banyak mengakses informasi tentang pendidikan kewarganegaraan, manun jawaban mereka tidak semuanya benar. Justru lebih banyak memberikan jawaban yang keliru dan berpendapat aneh. Bisa jadi ada diantara pembaca ada yang belum bisa memberikan jawaban yang tepat dan pasti soal pertanyaan di atas, namun tentunya itu sangat sedikit bahkan cenderung tidak ada.
Boleh jadi masih banyak diantara kita mengetahui bahwa NKRI adalah negara kepulauan tapi tidak mengetahui berapa jumlah pulau yang ada di Negeri ini. Adapula yang memberikan keterangan bahwa Negeri ini adalah negara Kesatuan namun tidak mengetahui secara tepat negeri ini memegang konsep Bhineka Tunggal Ika. Masih ada pandangan lain bahwa negeri ini adalah negara maritim tapi tidak mengetahui jumlah kekayaan negara yang diperoleh dari Laut.
Sebagai catatan penutup, penulis ingin memberikan kesimpulan bahwa wawasan kebangsaan sangat penting, terutama pengetahuan soal sejarah perjuangan bangsa, sejarah negara bangsa, goestrategi, konstalasi ekonomi politik global serta doktrin nasionalisme.
Sastra
"Generasi Penuh Mimpi"

Mentari pagi yang bersinar
Menembus lubang-mimpiku kecil dinding istanahku
Membuat mata ini dengan seketika terbuka
Yang hampir sepanjang malam terpejam lelap dalam tidur

Dikeheningan ruang didalam istanaku ini
Membuat tidurku melahirkan sebuah mimpi yang indah
Dan lebih indah diantara mimpi-mimpikuku dimalam sebelumnya

Mimpi yang menberikanku semangat juang
Untuk menggapai sebuah cita-cita yang kugenggam
Saat kudilahirkan disebuah tempat yang katanya
Bernama Dunia yang kelak akan berdiri
Sebuah istanah yang megah dari hasil perjuanganku

Mimpi yang membuatku setiap hari
Bergelut dengan buku dan pena tanpa rasa jenuh sedikitpun
Sebab kusadar bahwa mimpi indahku semalaman
Hanya akan terwujud lewat perjuanganku
Bersama buku dan pena ini yang kelak akan menggoreskan
Sebuah tinta hitam diatas kertas putihnya
Yang bertuliskan "AKU SUKSES".

- Suardi Mansing -
Bulukumba, 23 Mei 2013
 Anekdot
Mengenal Tokoh Penting
Setelah lonceng berbunyi,maka semua siswa masuk ke dalam kelas untuk belajar.Bapak Guru pun juga masuk untuk mengajar bidang studi ilmu pengetahuan sejarah.....
Guru       : Baik anak-anak,hari ini kita akan belajar sejarah tokoh-tokoh  ilmuan dunia dengan penemuannya yang sangat berjasa pada kehidupan manusia saat ini.Adi ,saya ingin bertnya padamu ......!
Adi          :siap pak.
Guru       :kamu kenal dengan  James watt....?
Adi          :tidak pak....memangnya kenapa dengan dia,dan siapa dia?
Guru       :kamu tidak pernah membaca Sejarah yah? makanya...perbanyaklah membaca...!
Dia adalah ilmuan yang  telah menemukan  lampu.
Adi          :berarti,hari ini kita bisa melihat di malam hari...itu karena jasa beliau pak?
Guru       :iya,kamu benar.
Adi          :bisa saya bertanya pak.......?
Guru       :silahkan....!
Adi          :Bapak kenal dengan Puang  Ba’du.....?
Guru       : tidak nak....memangnya kenapa dengan dia,dan siapa dia?
Adi          :Bapak tidak pernah ke kampung saya yah? Makanya sering-seringlah jalan ke kampung  saya!   Dia adalah Imam mesjid di kampung saya.hehe
Info Kuliah
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-GAZALI BULUKUMBA
PROGRAM STUDI
1.       PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2.       PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PROFIL
Visi Program Studi
Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan Islam dan Tenaga kependidikan yang profesional dan siap pakai di berbagai lembaga pendidikan.
Misi Program
1.       Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengembangka sikap ilmiah, keterampilan dan aplikasi nilai-nilai akhlakul karimah.
2.       Menyelenggarakan penelitian, baik yang bersifat murni dalam rangka pembinaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi humaniora maupun bersifat terapan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pembangunan.
3.       Mengembangkan paradigma baru manajemen pendidikan dalam menciptakan iklim akademik religius dalam pengelolaan pendidikan dan pengembangan kompetensi sebagai tenaga pendidikan.
Guru Besar dan Doktor (Pembimbingan Akademik)
1.       Prof. Dr. H. Ghalib, MA
2.       Prof. Dr. H. Rahman Idrus, MA
3.       Prof. Dr. H. Rahim Yunus, MA
4.       Prof. Dr. H. Mappannganro, MA
5.       Dr. Muh. Nurtaufiq Sanusi, M.Ag
6.       Dr. Baharuddin, SE., M.Si
Unsur Pimpinan
Ketua Yayasan      :KH. M. Syuaib Mas’ud
Ketua                     : Drs. H. Muh. As’ad Timpa, MA
Ketua I                   : Drs. H. Irman Syah, M. Pd.I
Ketua II                  : Drs. H. Djamiruddin
Ketua III                 : Drs. H. Syarkawi M.
Lulusan
Lulusan  program studi Pendidikan Agama Islam STAI Al-Gazali Bulukumba mendapat gelar akademik Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang diharapkan mampu menjadi guru Pendidikan Islam yang profesional di sekolah dan madrasah. Alumni program studi Pendidikan Agama Islam tersebar dihapir seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat serta daerah lainnya, khususnya dibagian timur Indonesia. hingga saat ini alumni program Studi Pendidika Agama Islam mencapai 2878, 40 % diantaranya sudah berstatus pegawai negeri sipil diberbagai lembaga pendidikan, baik di tingkat SD maupun tingkat MI dan sekolah menengah. Sedangkan alumni lainnya masih berstatus kontrak dan honorer.
Syarat Pendaftaran
1.       Lulus SMU/SMK/MA dan sederajat
2.       Mengisi Formulir Pendaftaran
3.       Fotocopy Ijazah yang telah dilegalisir (2 Lembar)
4.       Keterangan Lulus dari Kepala Sekolah bagi yang belum memiliki Ijazah
5.       Foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 (4 lembar).
Biaya Pendidikan
1.       Jurusan Pendidikan Agama Islam
a.       Pendaftaran         : Gratis
b.       Pembangunan      : Rp. 400.000,-
c.        NIMKO                   : Rp. 100.000,-
d.       SPP/Semester       : Rp. 500.000,-
2.       Jurusan Pendidika Anak Usia Dini
a.       Pengambilan Formulir       : Rp. 50.000,-
b.       Pendaftaran                         : Rp. 150.000,-
c.        SPP (1 Kali selama Studi)  : Rp. 2.500.000,-
d.       BPP/Semester                       : Rp. 1.500.000,-
Waktu & Tempat  Pendaftaran
Mulai Tanggal o1 April 2013 setiap hari kerja (kecuali hari jum’at) pukul 08.00 sd 13.00 yang bertempat di Kampus III STAI Al-Gazali Bulukumba Jl. Mappijalan No. 23 Bulukumba Telp. (0413) 85218/84871, Fax (0413) 85218 (e-mail: stai.algaazalibulukumba@yahoo.com)
Fasilitas dan Keunggulan
1.       Berada pada jantung kota Bulukumba sehingga mudah diakses
2.       Ruang kelas refresentatif
3.       Serangkaian mata kuliah dipresentasikan dalam bentuk slide show menggunakan LCD proyektor
4.       Laboratorium multimedia dan komputer
5.       Automasi Perpustakaan dan dilengkapi koleksi buku-buku terbaru
6.       Laboratorium Micro Teaching
7.       Aula Serbaguna
8.       Auditorium
9.       Hotspot
Program TPC
Rumah Nalar TPC
Latar Belakang Terbentuknya Program TPC
??????????????? ini ada pada sampel terbitan pertama – profil rumah nalar ?????????
Bentuk Kegiatan & Konsep Kerja
Program Pokok
1.       Membangun perpustakaan
a.       Buku
b.       Pengelolah
c.        Rak, whiteboard, majalah dinding, papan informasi dan sebagainya
d.       aksesoris
2.       Mencari dan mensuplai buku-buku daerah dan nasional
3.       Membentuk kepengurusan
4.       Menyediakan peralatan unit program

Program Kerja (tambahan)
1.       Mensosialisasikan program TPC
2.       Mengkampanyekan program gemar membaca
3.       Melayani kunjungan pembaca & peminjaman buku (pakai aturan)
4.       Mengadakan pelatihan membaca cepat
5.       Mengadakan Kajian buku dan kepustakaan
6.       Mengadakan bedah buku rutin
7.       Mengadakan diskusi tematik tema pendidikan

Struktur
a.       Kepala Unit
b.       Seksi Administrasi dan Kepustakaan
c.        Seksi Program
d.       Seksi Jaringan dan Kerja sama
e.        Seksi Pengembangan Unit
f.         Seksi Keuangan
Resensi
Resensi Novel Karruq ri Bantilang Pinisi (Tangisan di Gubuk Pinisi)
Oleh                              : Muhammad Irzal
Keterangan Buku
Judul                             : Karruq ri Bantilang Phinisi (Tangisan di Gubuk Phinisi)
Penulis                         : Drs. Muhannais
Penerbit                       : OMBAK
Tahun Terbit                : 2011
Halaman                      : 424  halaman
Harga                            : Rp 35.000
Resensi buku: Novel ini mengisahkan dan menceritakan bagaimana proses pembuatan perahu pinisi, mulai awal atau perencanaannya sampai pinisi selesai. Dalam pembuatan perahu phinisi ada beberapa upacara yang dilakukan desertai dengan mantra-mantra dengan tujuan untuk menghindari mara bahaya dan kecelakaan. Salah satu diantaranya sebelum menebang kayu yang dipilih untuk dibuat phinisi. Mantra ini selalu dibaca oleh orang-orang terdahulu:
Patimbonako butayya
Katuhonako bosiya
Bate lamunnako Lukmanul Hakim
Eroqna Alla Taala
Nanitabbangko
Buang lopinna Pabessi Daeng Matareng
Lonna laqjari
Sikontu minasanna
Setelah membaca yang dianggap sebagai ilmu tersebut, semua pekerja membaca “Bismillaahir rahim”. Kemudian I Ballo Pangivokal, a…I… u… dalam hatinya mengucapkan huruf  yang sangat memiliki makna yang penting.
Dalam novel ini juga mengisahkan 2 orang yang menjalin hubungan romantic yang cintanya tak sempat menyatu karena orang tua Cambolong menjodohkannya dengan orang lain, kemudian Daeng Pugaq pergi meninggalkan kampong Ara.
Profil
Data Diri
Nama                                     : H. Irmansyah, S.Ag,. M .Pd. I,. MA.
Tempat & Tanggal Lahir     :
Alamat                                   : Jln. Cendana No. 3 Bulukumba
Pendidikan Terakhir           : S2
Prestasi Akademik              :
Jabatan                                  : Dewan Pembina The Phinisi Center
Tanggapan tentang Pendidikan di Bulukumba
Sebagai sesosok pemuda bangsa yang terkenal berperan aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan daerah, khususnya di Kabupaten Bulukumba, berikut ini kami dapatkan beberapa keterangan setelah melalukan wawancara langung pada (beliau-ganti nama lengkap) di ruang kerjanya di STAI Al-Gazali Bulukumba.
Apa masalah pendidikan di Bulukumba?
“Sebetulnya pendidikan di Bulukumba sudah sangat baik dan terus mengalami perkembangan. Mulai dari kualitas pendidikan yang luhur, kapasitas para pendidik yang memenuhi standar maupun kuantitas sarana dan prasana yang mendukung proses belajar mengajar. Hanya saja terdapat beberapa masalah yang harus segera diatasi, antara lain adalah penggunaan media pembelajaran atau alat peraga. Pada dasarnya fasilitas sekolah berupa LCD untuk persentase atau alat peraga lainnya sudah lengkap, hanya saja belum dimanfaatkan secara maksimal oleh tenaga pengajar. Alasan yang paling mendasar sehingga peralatan sekolah tersebut tidak digunakan secara maksimal adalah ketidakmampuan menggunakan alat tersebut. Namun tidak perlu dikhawatirkan karena pihak dinas baik dinas Pendidikan maupun Kemenag di Bulukumba rutin mengadakan pelatihan penggunaan media pembelajaran bagi tenaga pengajar.”
Bagaimana Perkembangan Pendidikan di Bulukumba?
Dengan adanya kerja sama dari pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah daerah (bupati), dewan pendidikan, dinas pendidikan, kementerian agama, lembaga swadaya masyarakat serta tokoh masayarakat membuat pendidikan di Bulukumba bisa menjadi lebih baik. Salah satu dukungan pemerintah, sebagai contoh adalah pada masa kepemimpinan Patabai Pabokori sebagai Bupati Bulukumba telah memberikan penghargaan yang besar bagi para pelaku pendidikan, baik jajaran pemerintah, tenaga pengajar, tokoh masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan maupun siswa-siswi yang berprestasi. Tentunya usaha itu sangat mendukung pengembangan kualitas pendidikan di Bulukumba.
Kerjasama antar guru, pengawas, pemerintah, praktisi pendidikan dan ativis LSM tentunya sangat mendukung pengembangan pendidikan di Bulukumba. Dukungan atas segenap unrus penentu dan pelaksana kebijakan inilah yang sejatinya tetap terpelihara sehingga pendidikan bisa berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan sehingga bulukumba menjadi icon kota pendidikan di Negeri ini.
Bagaimana Usaha Pemerintah dalam mengembangkan pendidikan di Bulukumba?
Secara pribadi, saya menilai usaha pemerintah dalam mengembangkan pendidikan daerah telah berjalan sesuai koridor yang ada, antara lain: 1). Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Diklat ini bertujuan meningkatkan kecakapan dan pengalaman mengajar yang selalu baru dan mengikuti perkembangan zaman. 2). Pengambangan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang kelengkapan belajar. 3). Pemberian penghargaan kepada para pengajar maupun pelajar yang berprestasi, dan usaha-usaha lainnya. Hal-hal yang telah saya sebutkan itulah yang sangat mendukung pengembangan pendidikan di Bulukumba.
Apa yang mendukung kualitas pendidikan di Bulukumba?
Kita ketahui bersama bahwa pendidikan dibulukumba ada yang umum dan ada pula pendidikan keagamaan. Pendidikan yang baik adalah yang menghasilkan insan yang berbudi luhur (amal sholeh), taat pada sang khalik (aqidah) dan pengetahuan yang baik (fikir). Ketiga kriteria tersebut merupakan hasil dari pendidikan dan untuk menggapainya tentunya harus ada kesinergian antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan. Tentunya Bulukumba juga telah menambahkan jam pelajaran untuk pendidikan agama.
Apa yang Bapak lalukan dalam kapasitas pribadi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Bulukumba?
Secara pribadi, saya sangat mendukung setiap usaha pemerintah, dewan pendidikan dan tenaga pengajar serta para pelajar yang turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Bulukumba. Hal-hal lain yang pribadi lakukan adalah penelitian, baik sifatnya ilmiah maupun pengamatan atau pengawasan pada lembaga-lembaga pendidikan. Disamping itu, pribadi aktif menulis yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media olektronik berupa internet dan tentunya juga mengajar pada perguruan tinggi di Bulukumba. Kegiatan yang saya lakukan ini demi pendidikan Bulukumba yang lebih baik.
Kritik dan saran
Bagi pembaca yang memiliki kritik dan saran atau respon balik dari setiap rubrik yang kami publikasikan melalui tabloid ini, dipersilahkan mengirim surat ke kantor redaksi kami di Jln. Cendana Lr. 1 No. 3 Bulukumba (Telp : 085342938069) atau mengirimkan pesan elektronik melalui e-mail kami di thephinisicenter@gmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar