Salam pendidikan,semangat phinisi!
Pendidikan yang baik, kehidupanpun sejahtera. Inilah kata-kata bijak yang
sering terdengar oleh kita semua terutama bagi kalangan penggiat pendidikan tak
terkecuali kalangan penggiat pendidikan di kabupaten bulukumba yang tentunya
sangat menginginkan pendidikan di Kabupaten Bulukumba
maju seperti daerah-daerah lainnya di indonesia agar kiranya kehidupan yang sejahtera yang selama ini bagaikan utopia belaka menjadi sebuah impian yang nyata.
maju seperti daerah-daerah lainnya di indonesia agar kiranya kehidupan yang sejahtera yang selama ini bagaikan utopia belaka menjadi sebuah impian yang nyata.
Dalam hal ini tentunya pemerintah kabupaten bulukumba memiliki peranan
yang sangat penting untuk memajukan pendidikan didaerahnya meskipun tak dapat
dipungkiri bahwa semua pihak harus terlibat mulai dari orang tua siswa,siswa
sampai tenaga pendidik, dalam bentuk kerjasama sesuai dengan yang hendak
dicanangkan oleh pemerintah namun pemerintahlah yang tetap paling sentral dalam
hal ini karena walau bagaimanapun juga pemerintahlah yang menentukan kebijakan
dalam bentuk aturan yang sistematis (Peraturan Daerah).
Ada banyak hal yang masih menjadi masalah dalam proses memajukan
pendidikan di kabupaten bulukumba, inilah yang menjadi sorotan utama tabloid
phinisi edisi ini. Masalah-masalah tersebut yang harus pemerintah dan
masyarakat carikan solusi bersama agar kiranya pendidikan di kabupaten
bulukumba bisa maju. Dalam rubrik profil kami hadirkan sosok tokoh yang telah
lama berkecimpung dalam dunia pendidikan, dia adalah H. Irmansyah, S.Ag,. M .Pd. I,. MA.
Bagi dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Gazali bulukumba ini, Pendidikan yang
baik adalah yang menghasilkan insan yang berbudi luhur (amal sholeh), taat pada
sang khalik (aqidah) dan pengetahuan yang baik (fikir). Ketiga kriteria
tersebut merupakan hasil dari pendidikan dan untuk menggapainya tentunya harus
ada kesinergian antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.
Selain itu tabloid phinisi juga
menyajikan pilar kebudayaan bulukumba dalam rubrik budaya dan pariwisata untuk
menambah wawasan pembaca mengenai kawasan adat ammatoa (kajang) sebab disadari
bahwa wajah pendidikan bulukumba tak bisa lepas dari budayanya sehingga dengan
dipadukannya antara pendidikan umum, agama dan budaya dapat membuat pendidikan
di kabupaten bulukumba semakin maju dari yang sekarang Insya Allah, Amin.
Salam,
Redaksi
Direksi Tabloid Phinisi
Penanggung
Jawab :
Mursal
Akbar
Pimpinan
Redaksi
Suardi Mansing
Administrasi
& Keuangan
Jusliadi
Kontributor
Sofyan
Ilham
Lay Out :
Muhammad Irzal
Ridwan
Editor :
Abdul Haris
Mubarak
Marlina
Distributor :
Ahmad Taufik
Awaluddin
Alamat redaksi
:
Jl. Cendana
Lrg. 1 No. 3 Bulukumba
Telp :
085342938069
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta
tulisan yang sesuai dengan rubrik
yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut,
hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
|
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta
tulisan yang sesuai dengan rubrik
yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut,
hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
|
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan kritikan serta
tulisan yang sesuai dengan rubrik
yang ada dari segenap pembaca. Untuk keterangan lebih lanjut,
hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
|
Redaksi Tabloid Phinisi menerima saran dan
kritikan serta tulisan yang sesuai dengan rubrik yang ada dari segenap pembaca. Untuk
keterangan lebih lanjut, hubungi bagian kontributor pada e-Mail : thephinisicenter@gmail.com
DAFTAR ISI - Content
1. Sorotan
Potret
Pendidikan di Kabupaten Bulukumba
2. Peristiwa
Sekolah
Menjawab (Penelitian TPC di SDN No. ….)
3. Opini
Generasi
Copy Paste
4. Tips
Menjadi Pembicara
Sukses
5. Budaya dan
Pariwisata
Kawasan Adat Ammatoa (pilar kebudayaan
Bulukumba)
6. Wawasan Nusantara
Phinisi, Sebuah Mahakarya dari Bulukumba
7. Sastra
Puisi : "Generasi
Penuh Mimpi"
8. Anekdot
Mengenal Tokoh Penting
9. Program TPC
Rumah
Nalar (Belajar Nyaman dimana saja dan kapan saja)
10. Resensi
Karruq ri Bantilang Pinisi (Tangisan di
Gubuk Pinisi)
11. Profil
H.
Irmansya (Pendidikan di Bulukumba harus lebih baik lagi)
Sorotan
Potret Pendidikan di Kabupaten Bulukumba
Oleh : Akbar
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu
yang penting. Karena pendidikan
merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar
bisa menjawab tantangan kehidupan. Pendidikan seharusnya menjadi prioritas utama yang
harus terjaga dan terjamin kualitasnya karena merupakan pilar utama pembentuk
karakter manusia. Akan tetapi pada kenyataannya pendidikan seakan jadi wadah
yang tidak terhiraukan lagi.
Tidak jarang ditemui sekolah-sekolah yang tidak dapat berfungsi dengan
baik karena keadaan gedung yang sudah tidak layak pakai bahkan sudah ambruk,
manajemen yang kurang baik. Namun perhatian dari pelbagai
pihak terkait belum kunjung tiba.
Bagaimana bisa kualitas pendidikan
akan meningkat jika wadahnya kurang memadai, pemerintah selalu berupaya
melakukan terobosan-terobosan baru demi peningkatan kualitas pendidikan
namun faktanya malah membuat dunia pendidikan semakin amburadul. Hal ini
terjadi akibat pondasi atau wadah yang seharusnya jadi pijakan dasar tidak
begitu kuat sehingga kualitasnya pun semakin menurun. Pemenuhan kebutuhan
pendidikan pun telah dicanangkan harus merata diberbagai pelosok daerah, namun
faktanya dunia pendidikan yang ada di kota sangat berbeda dengan dunia
pendidikan yang ada di pelosok-pelosok
desa.
Instansi pendidikan di kota telah mengikuti perkembangan dan perubahan
zaman karena memiliki sarana dan prasarana proses pembelajaran yang mendukung,
namun berbeda halnya dengan instansi pendidikan yang ada di pelosok-pelosok desa yang tidak
mampu mengikuti perubahan zaman dan mendapatkan informasi yang up date karena sarana dan prasana yang
tidak memadai.
Ini sebagai bukti bahwa cetusan para peserta didik yang berasal dari sekolah yang
ada di kota
memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat berbeda dengan cetusan para peserta didik yang berasal dari pelosok Desa.
Bukan dari segi kemampuan dan kecerdasan otak yang dimiliki akan tetapi berasal
dari sarana dan prasarana yang tidak setara, sehingga menjadikan aktivitas
dalam pemenuhan kebutuhan menjadi terbantahkan oleh keterbatasan sarana dan
prasarana yang tersedia.
Olehnya itu, pihak
terkait harus berupaya agar tetap mengedepankan peningkatan kualitas
pendidikan, mencari sumber permasalahan,
serta mengikut sertakan berbagai pihak terutama masyarakat agar terwujud
pendidikan yang berkualitas di Kabupaten
Bulukumba.
***
Peristiwa
Sekolah Menjawab
(Penelitian TPC di SDN No. ….)
The phinisi ceneter (TPC) kembali mengadakan kunjungan ke
sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Rilau Ale, Rabu, 05 Juli 2013. Tujuan
kunjungan kali ini adalah silaturahmi dengan beberapa sekolah sekaligus
mengetahui dan mencari informasi gambaran umum sekolah yang dikunjungi dengan
cara melakukan interview. Mulai dari tata kelolah, manajemen sekolah, serta
penerapan prinsip partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
Rekan-rekan pengurus TPC yang turun kali ini sebanyak lima orang
diantaranya yaitu Mursal S.Pd sebagai direktur, Akbar sebagai sekjend, Ridwan
S.Ip sebagai koordinator devisi sosial budaya dan ekonomi, Haris Mubarak S.sos
sebagai koordinator devisi penerbitan serta irsal S.Pd. Sekolah yang kami
kunjungi kali ini terdiri dua buah sekolah, yang ada di Desa Bajiminasa
kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Selawesi Selatan yaitu SDN 245 Katappo
dan SDN 85 Bingkarongo.
Sekolah yang pertama kami kunjungi yaitu Sekolah Dasar negeri
(SDN) 245 Katappo, begitu masuk kami lansung ke ruangan kepala sekolah tetapi
berhubung kepala sekolah juga tidak ada di tempat namun, ketidak hadiran kepala
sekolah bukan berarti menjadi kendala bagi tujuan dan rencana kami tetapi kami
meminta sedikit waktunya kepada guru dan staf yang sempat hadir untuk duduk
sejenak karena kami ingin melakukan berupa wawancara/interview. Kami menanyakan
beberapa hal di antaranya bagaimana penerapan DANA BOS, berapa orang guru yang
mengajar di sekolah ini, yang terdiri dari PNS dan berapa tenaga honorer,
apakah orang tua siswa juga ikut terlibat ketika sekolah ini mengadakan
kegiatan, kegiatan apa saja yang sering di adakan oleh sekolah ini, dan masih
banyak lagi. “Kami juga sempat menyakan bagaimana model atau bentuk gaji
honorer disini salah seorang dari mereka menjawab itu tergantung jam dari
jamnya kemudian gajinya pertriwulan”. dari hasil wawancara dengan guru-guru,
siswa, serta masyarakat sekitar “ dapat disimpulkan untuk hipotesis sementara
tata kelola, manajemen sekolah, serta pengelolaan anggaran sudah baik. Akan
tetapi informasi yang didapatkan dari hasil wawancara tersebut belum dapat
dijadikan bukti yang autentik untuk pengambilan kesimpulan secara penuh.
Mengingat sample yang digunakan untuk memperoleh informasi masih terbatas.
Setelah itu kami mengunujungi SDN Bingkarongo kedatangan kami
membuat mereka terkejut katanya tidak ada penyampaian sebelumnya apalagi kepala
sekolah juga tidak ada dilokasi pada
waktu itu, ketika kami melakukan wawancara oleh beberapa orang guru kami
mendapatkan jawaban yang sama dari SDN 245 Katappo. Namun kehadiran kami
sebagai pengurus TPC bukan mencari
kesalahan atau kelemahan tetapi bagaimana kita dapat ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan kualitas pendidikan utamanya di kabupaten bulukumba. Sebagai
putra putri maka kami merasa berkewajiban untuk ikut membantu dalam pembangunan
di daerah kami sebagaimana salah seorang pakar yang mengatakan “dalam sebuah
bangsa, kaum muda adalah aset yang tak ternilai harganya. Bahkan, kemajuan
suatu bangsa sangat tergantung kepada kemampuan kaum mudanya untuk membuat
perubahan-perubahan yang signifikan”.
***Wassalam***
Opini
Generasi
Copy Paste
Kemudahan
yang ditawarkan oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat akses
pengetahuan dapat diraih dengan mudah. Cara tersebut dimanfaatkan oleh sebagian
pelajar, pengusaha bisnis on-line dan
pengguna internet lain untuk mengakses data secara bebas yang belakangan sangat
akrab disebut sebagai “Generasi Copy Paste”.
Salah
satu kemudahan yang diberikan oleh TIK adalah pencarian informasi melalui media
on-line yang bisa diakses anywhere dan anytime secara free.
Informasi apapun yang dibutuhkan, baik informasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, hukum, politik, budaya, ragam, warna, hiburan dan sebagainya
tersedia pada dunia maya. Bentuknyapun memiliki ragam yang terdiri dari
teks-info, buku, map, gambar, video, softwere dan sebagainya. sistem TIK ini
benar-benar memanjakan banyak orang sehingga sebagian orang lebih memilih cara
ini dibanding cara-cara lama yang dikerjakan secara manual dengan tingkat
kerepotan yang terlalu tinggi.
Layanan
TIK yang mengubah generasi muda di dunia ini dari mental kreatif menjadi mental
copy paste menjadi kekhawatiran
tersendiri bagi penulis. Masalah yang muncul belakangan ini adalah
kecenderungan untuk mencari informasi dengan cara mudah, salah satu contohnya
adalah kebanyakan orang lebih memilih menggunakan media Internet untuk mencari
referensi dibanding harus keperpustakaan membaca buku yang mungkin memakan
waktu lama dan biaya yang lebih tinggi untuk mencari data atau kepustakaan.
Dampaknya adalah memungkinkan orang untuk meraih banyak hal secara praktis.
Mengajar tidak lagi menggunakan tatap muka tapi bisa lewat media on-line sehingga guru bisa saja dianggap
benda mati. Selain itu, internet yang dianggap KIAI atau dewa penolong oleh
sebagian orang ternyata berpeluang mengurangi semangat belajar dan membuat
orang cenderung hidup simple.
Sementara
itu, internet memberikan layanan yang lebih mudah. Hanya memasukkan kata kunci
pada mesin pencarian data “SEO” maka data yang dibutukan akan muncul. Dengan
demikian, marilah kita menggunakan internet sewajarnya dan sesuai dengan
kebutuhan dan jangan pernah terpedaya oleh sistem ini.
Harapannya
adalah semoga kita semua, khususnya di Kabupaten Bulukumba menjadi generasi
yang menghargai karya orang lain. Menghargai dalam artian setiap kutipan
(sumber naskah) disertakan referensinya yang terdiri dari tempat/media mengutip
data, misalnya http://harismubarak.blogspot.com atau buku dengan judul “Inspirasi,
Warna dan Karya” oleh Abdul Haris Mubarak. Secara Ilmiah, setiap karya memang
harus dipertanggungjawabkan sehingga sumber informasi/data harus jelas. Dengan
demikian, “Copy Paste” itu boleh saja
selama ada izin dari pihak yang membuat karya dan tentunya bersedia menyertakan
sumber rujukan.
Tips
Menjadi
Pembicara Sukses
Menyampaikan orasi ilmiah, pidato, kajian materi, kuliah umum, diskusi
lepas dan sebagainya dianggap sangat sulit oleh banyak orang. Sekedar berbicara
saja mungkin sangat mudah tapi menjadi pembicara sukses tentunya memiliki
beberapa indikator antara lain adalah mampu memengaruhi, menarik perhatian dan
mampu mengubah audiens dari keadaan biasa-biasa saja menjadi keadaan luar
biasa.
Mengukur keberhasilan penyajian materi atau orasi dalam bentuk apa saja,
sebetulnya dapat dideteksi dengan mudah. Tentunya yang pertama adalah bagaimana
pendengar memerhatikan alur pembicara, respon terhadap trik pemateri dan respon
timbal balik, misalnya bertanya atau memberi komentar. Tentunya pembicara dapat
mengetahui hal-hal tersebut secara mudah. Jika dalam penyajian materi oleh
pembicara atau pembicaraan dalam bentuk apapun (dalam bentuk forum atau ceramah
pada khalayak ramai) kurang mendapat respon dengan baik, maka penting untuk
mencoba bebera hal berikut ini:
Pribadi Pembicara
Pertimbangan penting dalam suatu penyajian materi atau pidato adalah
kapasitas pembicara. Dalam hal ini, apakah pembicara adalah Presiden, Gubernur,
Ketua Organisas, Ulama, Professor, Artis, Anggota Dewan atau tokoh yang menjadi
idola lainnya. Bagaimana jika pembicara tidak memiliki kapasitas yang sebesar
itu? Tentunya masih bisa tampil dengan pribadi luhur dan tanpa cacat hukum.
Presiden saja yang memiliki kapasitas besar belum tentu dijadikan idola karena
dianggap memiliki sifat yang tercela oleh sebagian orang, tapi siapa saja yang
memiliki sifat baik dan budi luhur akan direspon dengan baik pula, bahkan
berpeluang dijadikan sebagai
idola.
Memilih Materi yang tepat, baru dan penting untuk audiens
Hal yang paling krusial dalam penyajian materi adalah sejauh mana
manfaat materi tersebut untuk pendengar atau audiens. Olehnya itu, jika anda
menginginkan sajian materi yang Anda bawakan diterima dengan
baik oleh audiens, maka Anda harus memberikan
materi yang tepat sasaran, materi yang baru didengar dan tentunya materi
tersebut penting dan memiliki manfaat yang besar bagi pendengar anda.
Penguasaan terhadap materi bahasan
Seseorang yang diminta menjadi pembicara harusnya benar-benar menguasai
materi yang akan dibahas. Tujuannya adalah untuk menjadikan pembicara percaya
diri dan juga mampu memberikan penjelasan secara lengkap jika ada interaksi
berupa tanya jawab.
Memiliki wawasan
yang luas
Seorang pembicara sejatinya memiliki
wawasan yang luas, terutama wawasan yang bisa dikaitkan dengan topik
pembicaraan. Wawasan atau nalar yang digunakan oleh pembicara adalah nalar relasional
yaitu mampu menghubungkan setiap persoalan pada ranah lintas disiplin keilmuan.
Maksudnya adalah, jika disiplin keilmuan yang dimiliki oleh pembicara adalah
terkait dengan ilmu hukum, alangkah baiknya jika pembicara tersebut juga
memiliki wawasan terkait dengan sosial, agama, budaya, politik, filsafat,
sejarah dan lain-lain. sejalan dengan hal tersebut, pembicara sebisa mungkin
menghindari dikotomi keilmuan (pembahasan yang monoton), teruma pada
pembicaraan dalam bentuk pidato atau diskusi lepas.
Mengenali latar belakang audiens
Jika suatu saat anda diminta menjadi pembicara, terlebih dahulu
tanyakanlah siapa yang akan menjadi audiens pada saat anda berbicara. Audiens
biasanya terdiri dari kelompok-kelompok tertentu, misalnya pelajar, mahasiswa,
organisasi ekstra kampus, majelis taklim, kelompok tani dan sebagainya.
Kolompok berdasarkan usia juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri dalam
mengangkat topik pembahasan. Dari latar belakang kolektif audiens sejatinya
menjadi pertimbangan bagi pembicara dalam menentukan sikap dan metode penyajian
materi atau ceramah.
Mengenali secara umum psikologi audiens
Pembicara sebaiknya mampu mengenali karakter yang dominan dalam suatu
forum. Karakter dominan dapat dijadikan sebagai fokus pembicara untuk
memberikan sajian materi. Jika dalam suatu forum didominasi oleh audiens yang
diam, maka pembicara harus memiliki kemampuan untuk memancing peserta berbicara
(jika dibutuhkan).
Mampu berkomunikasi dengan baik
Pada dasarnya, komunikasi berdasarkan cara
penyampaiannya dibagi menjadi beberapa hal, antara lain melalui bahasa lisan,
bahasa tubuh/isyarat dan bahasa tulisan. Dalam penyajian materi, sebisa mungkin
ketiga hal tersebut dipadukan sesuai dengan kondisi forum.
Metode Penyampaian yang bervariasi
Sebaiknya pembicara mampu menyajikan materi
pembahasan dalam berbagai metode. Metode yang populer adalah ceramah, diskusi,
orasi, eksplorasi, debat, tanya jawab atau shering, dikte dan
sebagainya. Sejatinya pembicara mampu mengaplikasikan semua metode tersebut
secara bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi forum sehingga peserta
tidak gampang bosan dengan penyajian materi dengan metode yang monoton.
Teknik Penyampaian
Beberapa hal yang harus dimiliki oleh
pembicara ketika ingin menyampaikan materi adalah kemampuan memperagakan Mimik,
intonasi suara, penggunaan media secara tepat serta kemampuan mengelolah forum
menjadi lebih dinamis.
Berpenampilan menarik
Audies anda akan memperhatikan anda bila
berpenampilan menarik. Olehnya itu setiap anda melakukan penyajian materi,
cobalah anda memperlihatkan penampilan, pakaian, gaya, sikap, cara dari diri
anda yang menarik untuk audiens.
Mampu memperagakan media
Kemampuan memperagakan media dalam suatu
penyajian materi sangat penting. Kalau penyajian dalam bentuk ceramah di mimbar
cukup memperkuat di mimik dan intonasi suara, namun jika berada dalam forum
diskusi maka penggunaan media seperti papan tulis, LCD, peta dan media lainnya
sebaiknya digunakan secara maksimal dan terarah. Hal tersebut akan mempengaruhi
perhatian audiens.
Kesiapan mental
Kesiapan menghadapi forum seringkali menjadi
pertimbangan oleh seseorang dalam menyampaikan ceramah atau orasi. Masalah yang
seringkali muncul adalah kurang percaya diri, grogi, demam panggung, lupa
konsep atau masalah-masalah lainnya, namun untuk mengatasi masalah tersebut,
dibutuhkan latihan dan kebiasan-kebiasaan berbicara lepas dihadapan banyak
orang. Untuk mendukung kesiapan mental, pembicara sejatinya telah mempersiapkan
8 (delapan) poin sebagaimana telah disebutkan di atas.
Demikianlah 12
kiat sukses menjadi pembicara. Tentunya tulisan ini disusun dan ditetapkan
berdasarkan pengalaman yang telah ditempuh oleh penulis dalam hal penyajian
materi. Beberapa ilmu yang penting dimiliki terkait dalam penyajian materi
adalah komunikasi, psikologi, pendidikan, bahasa, seni, retorika dan lain-lain.
Selamat mencoba,
semoga berhasil.
Oleh : Abdul
Haris Mubarak
Budaya dan Pariwisata
Kawasan Adat Ammatoa
(pilar kebudayaan Bulukumba)
Salah satu pilar kebudayaan yang masih bertahan seiring dengan
perkembangan zaman adalah kebudayaan Amma toa yang terletak di Tanah Towa Kecamatan Kajang kab. Bulukumba. Kajang terletak
disebalah timur kabuten Bulukumba yang memiliki jarak tempuh sekitar 1 jam dari
kota kabupaten.
Kajang terdiri dari 2 bagian yakni kajang luar dan kajang dalam. Kajang
bagian luar memiliki penduduk yang sama dengan daerah-daerah lain yang pola
hidupnya tetap mengikuti perkembangan zaman. Namun berbeda dengan Kajang dalam
(Tanah Towa) yang memiliki pola hidup yang sangat berbeda dengan kehidupan pada
umumnya.
Tanah Towa merupakan daerah Kajang dalam yang memiliki kebudayaan yang
masih terjaga hingga sekarang. Daerah ini disebut sebagai Tanah Towa karena
daerah ini merupakan daerah yang pertama kali terbentuk menurut penduduk
sekitar. Selain memiliki struktur pemerintahan mulai dari kepada desa sampai
kepala dusun, Ammatoa juga memiliki pemimpin yang disebut Ammatoa. Pemimpin ini
dijadikan sebagai pemangku adat dan kebijakan terhadap kegiatan dan aktifitas
yang ada dalam kawasan ini.
Dalam pengangkatan pemangku adat (Amma toa) memiliki proses sangat panjang dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Karena proses pemilihan tidak dipilih oleh masyarakat
dan tidak berdasarkan suara terbanyak seperti pemilihan-pemilihan yang sering
dilihat sebelumnya. Prosesi pengangkatan dan penetapan berdasarkan tanda-tanda
alam. Dalam prosesi ini dititik beratkan pada dua proses penting yakni adanya
keris dan menggunakan ayam. keris yang dimiliki oleh pemangku adat sebelumnya
akan muncul dirumah penduduk yang akan diangkat menjadi pemangku adat. Selain
itu jika memiliki lebih dari satu orang yang akan menjadi calon maka dilakukan
pemilihan dengan menggunakan bantuan ayam.Dalam pemilihan tersebut seekor ayam
akan diterbangkan dan calon yang dihinggapi ayam tersebut yang akan terpilih
menjadi pemangku adat (Ammatoa).
Pemangku adat tidak memiliki masa jabatan seperti struktur pemerintahan
yang lain, karena jabatan tersebut akan berlaku seumur hidup. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan oleh The Phinisi Center (TPC) dengan Ammatoa beberapa
hari yang lalu beliau mengatakan dengan tegas bahwa“Ammatoa hanya bisa
digantikan setelah beliau meninggal dalam waktu 3 tahun”. Ammatoa tidak di
boleh tergantikan sebelum usia kematiannya mencapai 3 tahun. Selain itu yang
terpilih menjadi Ammatoa dianggap bukan orang sembarang tetapi memiliki
kemampuan dan intelktual yang tinggi.
Kebudayaan yang ada dikawasan Tanah Towa merupakan sebuah kebudayaan
yang sangat unik dan menarik. Karena kehidupan dikawasan ini tidak mau
mengikuti perkembangan zaman khususnya budaya populer saat ini.
Setiap warga yang berada di dalam kawasan Ammatoa tidak diperbolehkan
untuk memakai pakaian yang berwarna-warni selain warna hitam dan putih. Namun
warna putih hanya bisa dipakai sebagai pakaian dalaman, tetapi yang harus
nampak dari luar adalah pakaian serba hitam. Filosofi mereka hanya dapat
memakai pakaian hitam dan putih karena struktur mata kita terdiri dari dua
warna yaitu mata bagian hitam dan mata bagian putih.Warna yang tidak diperbolehkan
sama sekali adalah warna merah sehingga siapa pun yang masuk dalam kawasan ini
dilarang keras untuk memakai pakaian selain warna hitam.Seperti halnya
anak-anak sekolah dikawasan ini tidak memakai pakaian berwarna merah putih bagi
anak sekolah Dasar (SD) tetapi menggunakan pakaian hitam putih(celana berwarna
hitam dan baju berwarna putih). Selain itu masyarakat dalam kawasan ini tidak
diperbolehkan untuk memakai alas kaki seperti sepatu dan sandal, Mereka
berpendapat bahwa manusia berasal dari tanah maka sewajarnya harus bersentuhan
dengan tanah. Rumah penduduk satu arah dengan menghadap kebarat, dapur berada
dibagian depan.
Aktivitas penduduk dalam kawasan ini, kesehariannya adalah petani
sedangkan bagi wanita adalah tenun sehingga tidak jarang ketika berkunjung
kekawasan ini banyak alat tenun yang ditemukan. seorang perempuan wajib untuk
membuat sarung tenun, sehingga sejak kecil anak-anak dikawasan ini diajari
untuk menenun. Meskipun bahan tenunnya berasal dari luar tetapi pewarna yang
digunakan berasal dari dedaunan yang banyak ditemukan dikawasan ini.
Berbeda halnya dengan kepercayaan yang ada dikawasan ini, penduduk
mempercayai dan meyakini adanya pasang (pesan atau risalah) dari
leluhur yang harus dihargai dan dihormati. Pasang menjadi petuah
dan pedoman oleh penduduk dalam menjani kehidupan. Yang mana isi pasangtersebut
terdiri dari 26 poin.
Selain itu dikawasan ini pula terdapat hutan lindung yang terdiri dari
300 ha. Kawasan hutan lindung sangat terjaga kelestariannya dan tidak
diperbolehkan siapa pun merusak kawasan hutan lindung tersebut. Penduduk
sekitar boleh mengambil dedaunan dan apa saja yang ada dalam hutan ini, tetapi
tidak diperbolehkan untuk menebang dan merusak habitat yang ada dalam kawasan
ini.
Barang siapa yang menebang pohon dan merusak didalam kawasan hutan
lindung tersebut akan diberi sanksi. Jika menebang pohon dan mengambil bagian
atasnya akan diadili dan diberi denda 6 real atau setara dengan (Rp.6.000.000),
dan bagi yang mengambil bagian tengah dan batang akan dapat denda sebesar 12
real atau setara dengan (Rp. 12.000.000), begitu pun hal-hal lain yang dapat
merugikan akan mendapat sanksi. Salah satu pelajaran yang sangat penting yang
dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan dikawasan ini adalah mereka mengadili
dengan sejujur-jujurnya dan berdasarkan fakta, yang salah tetap salah dan harus
bertanggung jawab.
Bertamu dalam kawasan ini memiliki aturan yang sangat
kuat dan harus dipatuhi. Setiap tamu tidak boleh melewati dinding tengah rumah.
Barang siapa yang melewati dinding tengah meskipun hanya kepala yang masuk
tetap akan mendapat sanksi, harus menikahi anak pemilik rumah. Selain itu bagi
tamu yang datang jika mendapati dapur pemilik rumah berasap berarti sang tamu
akan mendapat jamuan dari pemilik rumah seperti minum dan makan, tetapi jika
tidak mendapati dapur pemilik rumah berasap maka jangan harap mendapat jamuan.
Inilah budaya yang ada dikawasan AdatAmmatowa.Masyarakat dalam kawasan
ini tidak diperbolehkan tersentuh oleh dunia modern dan perkembangan
tehknologi. Sehingga mereka hanya dapat menggunakan hasil alam seperti : lampu
penerang,Untuk membersihkan mulut mereka menggunakan bahan dari dedaunan yang
diambil dari kebun dan hutan, dan masih banyak lagi keunikan keunikan yang ada
dikawasan adat Ammatowa.
Bentuk integritas dan keyakinan pemangku adat(Ammatowa) tidak mengurangi
kepercayaan untuk percaya dan yakin akan adanya pasang (nasehat) dari leluhur
yang harus dijadikan petuah dalam kehidupan. Pemangku adat tidak pernah
meralang penduduknya untuk maju dan modern tetapi barang siapa yang tidak
senang dan ingin merubah menjadi modern harus meninggalkan kawasan ini.
Salah satu pilar kebudayaan yang dimiliki oleh Butta Panrita Lopi yang
harus tetap terjaga kelestariannya, karena budaya ini sangat unik dan memiliki
filosofi yang sangat tinggi. Namun untuk melestarikan budaya ini membutuhkan
upaya yang kuat karena budaya ini sangat bertentangan dengan zaman sekarang
yang serba modern.Olehnya itu bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan
agar pilar kebudayaan kabupaten Bulukumba tidak hilang ditelan oleh Zaman.
***
Wawasan Nusantara
Pengetahuan tentang kebangsaan sangat
penting untuk penguatan nasionalisme warga negara
(WAWASAN NUSANTARA)
Oleh : Abdul Haris Mubarak
Terkadang
ada orang yang memegang identitas namun
identitas tersebut hanya sekedar nama saja. Merekatidak mengetahui lebih jauh
hal-hal yang tercantum dalam identitas tersebut. Sebagai contoh, ada tayangan
serial film (sinetron) Islam dengan judul “Islam KTP” menggambarkan betapa
keberislaman seseorang hanyaada pada kartu identitas (Kartu tanda Penduduk)
semata tanpa mengetahui Islam lebih dalam, tanpa mengamalkan syari’at atau
syarat-syarat menjadi Islam.
Hal yang
akan penulis singgung pada artikel ini adalah pengetahuan soal kebangsaan
Indonesia, terutama soal teritorial dan nasionalisme warga negara. Apakah
keseluruhan warga Indonesia mengetahui secara tepat kondisi dan letak
geografis, sistem pemerintahan, isi undang-undang dasar, batas wilayah, agama,
struktur pemerintahan, budaya dan kehidupan sosial kemasyarakatan, sumber
pendapatan negara, sejarah dan lain-lain?. Tentunya hampir semua Warga Negara
Republik Indonesia mengetahui hal tersebut, terutama yang telah berusia dewasa,
namun jika ada warga negara yang tidak mengetahui lebih lengkap tentang hal-hal
yang paling dasar tentang negaranya berarti mereka kemungkinan memiliki akses
informasi yang kurang lancar. Akibatnya, nasionalisme cenderung menjadi
berkurang.
Pengetahuan
tentang kebangsaan memang sangat penting. Hal tersebut sejatinya selalu
diajarkan pada setiap jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Selain itu, sosialisasi juga sangat penting dilakukan oleh pemerintah, baik
pemerintah daerah maupun pusat untuk selalu mengangkat informasi-informasi terkait
kebangsaan.
Sebagai
contoh, penulis telah membuktikan suatu fakta tentang nasionalisme bangsa
melalui wawancara tertutup berikut ini:
Apakah
anda mengetahui bentuk pemerintahan NKRI?
Apakah
anda mengetahui struktur pemerintahan NKRI?
Apakah
anda mengetahui Jumlah Pulau yang ada di NKRI?
Apakah
anda mengetahui batas NKRI?
Apakah
anda punya pendapat mengapa kolonial bisa masuk dan berkuasa di Nusantara?
Apakah
anda punya alasan mengapa Indonesia bisa memerdekakan diri dari kolonial?
Pertanyaan
sederhana tersebut ditujukan pada 10 orang mahasiswa di Kabupaten Bulukumba.
Alasan memilih objek penelitian pada mahasiswa karena dianggap merekalah yang
paling banyak mengakses informasi tentang pendidikan kewarganegaraan, manun
jawaban mereka tidak semuanya benar. Justru lebih banyak memberikan jawaban
yang keliru dan berpendapat aneh. Bisa jadi ada diantara pembaca ada yang belum
bisa memberikan jawaban yang tepat dan pasti soal pertanyaan di atas, namun
tentunya itu sangat sedikit bahkan cenderung tidak ada.
Boleh jadi
masih banyak diantara kita mengetahui bahwa NKRI adalah negara kepulauan tapi
tidak mengetahui berapa jumlah pulau yang ada di Negeri ini. Adapula yang
memberikan keterangan bahwa Negeri ini adalah negara Kesatuan namun tidak
mengetahui secara tepat negeri ini memegang konsep Bhineka Tunggal Ika. Masih
ada pandangan lain bahwa negeri ini adalah negara maritim tapi tidak mengetahui
jumlah kekayaan negara yang diperoleh dari Laut.
Sebagai
catatan penutup, penulis ingin memberikan kesimpulan bahwa wawasan kebangsaan
sangat penting, terutama pengetahuan soal sejarah perjuangan bangsa, sejarah
negara bangsa, goestrategi, konstalasi ekonomi politik global serta doktrin
nasionalisme.
Sastra
"Generasi
Penuh Mimpi"
Mentari pagi yang bersinar
Menembus lubang-mimpiku kecil dinding istanahku
Membuat mata ini dengan seketika terbuka
Yang hampir sepanjang malam terpejam lelap dalam tidur
Dikeheningan ruang didalam istanaku ini
Membuat tidurku melahirkan sebuah mimpi yang indah
Dan lebih indah diantara mimpi-mimpikuku dimalam sebelumnya
Mimpi yang menberikanku semangat juang
Untuk menggapai sebuah cita-cita yang kugenggam
Saat kudilahirkan disebuah tempat yang katanya
Bernama Dunia yang kelak akan berdiri
Sebuah istanah yang megah dari hasil perjuanganku
Mimpi yang membuatku setiap hari
Bergelut dengan buku dan pena tanpa rasa jenuh sedikitpun
Sebab kusadar bahwa mimpi indahku semalaman
Hanya akan terwujud lewat perjuanganku
Bersama buku dan pena ini yang kelak akan menggoreskan
Sebuah tinta hitam diatas kertas putihnya
Yang bertuliskan "AKU SUKSES".
- Suardi Mansing -
Bulukumba, 23 Mei 2013
Anekdot
Mengenal Tokoh Penting
Setelah
lonceng berbunyi,maka semua siswa masuk ke dalam kelas untuk belajar.Bapak Guru
pun juga masuk untuk mengajar bidang studi ilmu pengetahuan sejarah.....
Guru
: Baik anak-anak,hari ini kita akan belajar sejarah tokoh-tokoh ilmuan dunia dengan penemuannya yang sangat
berjasa pada kehidupan manusia saat ini.Adi ,saya ingin bertnya padamu ......!
Adi :siap pak.
Guru :kamu kenal dengan James watt....?
Adi :tidak pak....memangnya kenapa dengan
dia,dan siapa dia?
Guru :kamu tidak pernah membaca Sejarah yah? makanya...perbanyaklah membaca...!
Dia adalah ilmuan yang
telah menemukan lampu.
Adi :berarti,hari ini kita bisa melihat di
malam hari...itu karena jasa beliau pak?
Guru :iya,kamu benar.
Adi :bisa saya bertanya pak.......?
Guru :silahkan....!
Adi :Bapak kenal dengan Puang Ba’du.....?
Guru : tidak nak....memangnya kenapa dengan
dia,dan siapa dia?
Adi :Bapak tidak pernah ke kampung saya
yah? Makanya sering-seringlah jalan ke kampung
saya! Dia adalah Imam mesjid di
kampung saya.hehe
PENERIMAAN
MAHASISWA BARU
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAI) AL-GAZALI BULUKUMBA
PROGRAM STUDI
1. PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
2. PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
PROFIL
Visi Program Studi
Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan Islam
dan Tenaga kependidikan yang profesional dan siap pakai di berbagai lembaga
pendidikan.
Misi Program
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dengan mengembangka sikap ilmiah, keterampilan dan aplikasi nilai-nilai
akhlakul karimah.
2. Menyelenggarakan penelitian, baik yang
bersifat murni dalam rangka pembinaan dan pengembangan disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi humaniora maupun bersifat terapan sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan pembangunan.
3. Mengembangkan paradigma baru manajemen
pendidikan dalam menciptakan iklim akademik religius dalam pengelolaan
pendidikan dan pengembangan kompetensi sebagai tenaga pendidikan.
Guru Besar dan Doktor
(Pembimbingan Akademik)
1. Prof. Dr. H.
Ghalib, MA
2. Prof. Dr. H.
Rahman Idrus, MA
3. Prof. Dr. H.
Rahim Yunus, MA
4. Prof. Dr. H.
Mappannganro, MA
5. Dr. Muh.
Nurtaufiq Sanusi, M.Ag
6. Dr. Baharuddin,
SE., M.Si
Unsur Pimpinan
Ketua Yayasan :KH. M. Syuaib Mas’ud
Ketua : Drs. H. Muh. As’ad Timpa,
MA
Ketua I : Drs. H. Irman Syah, M. Pd.I
Ketua II : Drs. H. Djamiruddin
Ketua III : Drs. H. Syarkawi M.
Lulusan
Lulusan program studi
Pendidikan Agama Islam STAI Al-Gazali Bulukumba mendapat gelar akademik Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang diharapkan mampu menjadi guru Pendidikan Islam
yang profesional di sekolah dan madrasah. Alumni program studi Pendidikan Agama
Islam tersebar dihapir seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
serta daerah lainnya, khususnya dibagian timur Indonesia. hingga saat ini
alumni program Studi Pendidika Agama Islam mencapai 2878, 40 % diantaranya
sudah berstatus pegawai negeri sipil diberbagai lembaga pendidikan, baik di
tingkat SD maupun tingkat MI dan sekolah menengah. Sedangkan alumni lainnya
masih berstatus kontrak dan honorer.
Syarat Pendaftaran
1. Lulus SMU/SMK/MA
dan sederajat
2. Mengisi Formulir
Pendaftaran
3. Fotocopy Ijazah
yang telah dilegalisir (2 Lembar)
4. Keterangan Lulus
dari Kepala Sekolah bagi yang belum memiliki Ijazah
5. Foto berwarna
terbaru ukuran 3 x 4 (4 lembar).
Biaya Pendidikan
1. Jurusan
Pendidikan Agama Islam
a. Pendaftaran : Gratis
b. Pembangunan : Rp. 400.000,-
c.
NIMKO :
Rp. 100.000,-
d. SPP/Semester : Rp. 500.000,-
2. Jurusan Pendidika
Anak Usia Dini
a. Pengambilan
Formulir : Rp. 50.000,-
b. Pendaftaran : Rp. 150.000,-
c.
SPP (1 Kali selama Studi) : Rp. 2.500.000,-
d.
BPP/Semester :
Rp. 1.500.000,-
Waktu &
Tempat Pendaftaran
Mulai Tanggal o1 April
2013 setiap hari kerja (kecuali hari jum’at) pukul 08.00 sd 13.00 yang
bertempat di Kampus III STAI Al-Gazali Bulukumba Jl. Mappijalan No. 23
Bulukumba Telp. (0413) 85218/84871, Fax (0413) 85218 (e-mail: stai.algaazalibulukumba@yahoo.com)
Fasilitas dan
Keunggulan
1. Berada pada
jantung kota Bulukumba sehingga mudah diakses
2. Ruang kelas
refresentatif
3. Serangkaian mata
kuliah dipresentasikan dalam bentuk slide show menggunakan LCD proyektor
4. Laboratorium
multimedia dan komputer
5. Automasi
Perpustakaan dan dilengkapi koleksi buku-buku terbaru
6. Laboratorium
Micro Teaching
7. Aula Serbaguna
8. Auditorium
9. Hotspot
Program
TPC
Rumah Nalar
TPC
Latar Belakang Terbentuknya
Program TPC
??????????????? ini ada pada sampel terbitan pertama –
profil rumah nalar ?????????
Bentuk Kegiatan & Konsep Kerja
Program Pokok
1.
Membangun
perpustakaan
a.
Buku
b.
Pengelolah
c.
Rak,
whiteboard, majalah dinding, papan informasi dan sebagainya
d.
aksesoris
2.
Mencari
dan mensuplai buku-buku daerah dan nasional
3.
Membentuk
kepengurusan
4.
Menyediakan
peralatan unit program
Program
Kerja (tambahan)
1.
Mensosialisasikan
program TPC
2.
Mengkampanyekan
program gemar membaca
3.
Melayani
kunjungan pembaca & peminjaman buku (pakai aturan)
4.
Mengadakan
pelatihan membaca cepat
5.
Mengadakan
Kajian buku dan kepustakaan
6.
Mengadakan
bedah buku rutin
7.
Mengadakan
diskusi tematik tema pendidikan
Struktur
a.
Kepala
Unit
b.
Seksi
Administrasi dan Kepustakaan
c.
Seksi
Program
d.
Seksi
Jaringan dan Kerja sama
e.
Seksi
Pengembangan Unit
f.
Seksi
Keuangan
Resensi
Resensi Novel Karruq
ri Bantilang Pinisi (Tangisan di Gubuk Pinisi)
Oleh : Muhammad Irzal
Keterangan
Buku
Judul :
Karruq ri Bantilang Phinisi (Tangisan di Gubuk Phinisi)
Penulis :
Drs. Muhannais
Penerbit :
OMBAK
Tahun Terbit :
2011
Halaman :
424 halaman
Harga :
Rp 35.000
Resensi buku: Novel ini mengisahkan dan menceritakan bagaimana
proses pembuatan perahu pinisi, mulai awal atau perencanaannya sampai pinisi
selesai. Dalam pembuatan perahu phinisi ada beberapa upacara yang dilakukan
desertai dengan mantra-mantra dengan tujuan untuk menghindari mara bahaya dan
kecelakaan. Salah satu diantaranya sebelum menebang kayu yang dipilih untuk
dibuat phinisi. Mantra ini selalu dibaca oleh orang-orang terdahulu:
Patimbonako
butayya
Katuhonako
bosiya
Bate
lamunnako Lukmanul Hakim
Eroqna
Alla Taala
Nanitabbangko
Buang
lopinna Pabessi Daeng Matareng
Lonna
laqjari
Sikontu
minasanna
Setelah membaca yang dianggap sebagai ilmu
tersebut, semua pekerja membaca “Bismillaahir rahim”. Kemudian I Ballo
Pangivokal, a…I… u… dalam hatinya mengucapkan huruf yang sangat memiliki makna yang penting.
Dalam novel ini juga mengisahkan 2 orang yang
menjalin hubungan romantic yang cintanya tak sempat menyatu karena orang tua
Cambolong menjodohkannya dengan orang lain, kemudian Daeng Pugaq pergi
meninggalkan kampong Ara.
Profil
Data Diri
Nama :
H. Irmansyah, S.Ag,. M .Pd. I,. MA.
Tempat & Tanggal Lahir :
Alamat : Jln. Cendana No. 3 Bulukumba
Pendidikan Terakhir : S2
Prestasi Akademik :
Jabatan : Dewan Pembina The Phinisi Center
Tanggapan tentang Pendidikan di
Bulukumba
Sebagai sesosok pemuda bangsa yang
terkenal berperan aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan daerah,
khususnya di Kabupaten Bulukumba, berikut ini kami dapatkan beberapa keterangan
setelah melalukan wawancara langung pada (beliau-ganti nama lengkap) di ruang
kerjanya di STAI Al-Gazali Bulukumba.
Apa masalah pendidikan di Bulukumba?
“Sebetulnya pendidikan di Bulukumba
sudah sangat baik dan terus mengalami perkembangan. Mulai dari kualitas
pendidikan yang luhur, kapasitas para pendidik yang memenuhi standar maupun
kuantitas sarana dan prasana yang mendukung proses belajar mengajar. Hanya saja
terdapat beberapa masalah yang harus segera diatasi, antara lain adalah
penggunaan media pembelajaran atau alat peraga. Pada dasarnya fasilitas sekolah
berupa LCD untuk persentase atau alat peraga lainnya sudah lengkap, hanya saja
belum dimanfaatkan secara maksimal oleh tenaga pengajar. Alasan yang paling
mendasar sehingga peralatan sekolah tersebut tidak digunakan secara maksimal
adalah ketidakmampuan menggunakan alat tersebut. Namun tidak perlu
dikhawatirkan karena pihak dinas baik dinas Pendidikan maupun Kemenag di
Bulukumba rutin mengadakan pelatihan penggunaan media pembelajaran bagi tenaga
pengajar.”
Bagaimana Perkembangan Pendidikan di
Bulukumba?
Dengan adanya kerja sama dari
pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah daerah (bupati), dewan pendidikan,
dinas pendidikan, kementerian agama, lembaga swadaya masyarakat serta tokoh
masayarakat membuat pendidikan di Bulukumba bisa menjadi lebih baik. Salah satu
dukungan pemerintah, sebagai contoh adalah pada masa kepemimpinan Patabai
Pabokori sebagai Bupati Bulukumba telah memberikan penghargaan yang besar bagi
para pelaku pendidikan, baik jajaran pemerintah, tenaga pengajar, tokoh
masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan maupun siswa-siswi yang
berprestasi. Tentunya usaha itu sangat mendukung pengembangan kualitas
pendidikan di Bulukumba.
Kerjasama antar guru, pengawas,
pemerintah, praktisi pendidikan dan ativis LSM tentunya sangat mendukung pengembangan
pendidikan di Bulukumba. Dukungan atas segenap unrus penentu dan pelaksana
kebijakan inilah yang sejatinya tetap terpelihara sehingga pendidikan bisa
berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan sehingga bulukumba menjadi
icon kota pendidikan di Negeri ini.
Bagaimana Usaha Pemerintah dalam
mengembangkan pendidikan di Bulukumba?
Secara pribadi, saya menilai usaha
pemerintah dalam mengembangkan pendidikan daerah telah berjalan sesuai koridor
yang ada, antara lain: 1). Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui
pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Diklat ini
bertujuan meningkatkan kecakapan dan pengalaman mengajar yang selalu baru dan
mengikuti perkembangan zaman. 2). Pengambangan sarana dan prasarana sekolah yang
menunjang kelengkapan belajar. 3). Pemberian penghargaan kepada para pengajar
maupun pelajar yang berprestasi, dan usaha-usaha lainnya. Hal-hal yang telah
saya sebutkan itulah yang sangat mendukung pengembangan pendidikan di
Bulukumba.
Apa yang mendukung kualitas pendidikan
di Bulukumba?
Kita ketahui bersama bahwa pendidikan
dibulukumba ada yang umum dan ada pula pendidikan keagamaan. Pendidikan yang
baik adalah yang menghasilkan insan yang berbudi luhur (amal sholeh), taat pada
sang khalik (aqidah) dan pengetahuan yang baik (fikir). Ketiga kriteria
tersebut merupakan hasil dari pendidikan dan untuk menggapainya tentunya harus
ada kesinergian antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan. Tentunya
Bulukumba juga telah menambahkan jam pelajaran untuk pendidikan agama.
Apa yang Bapak lalukan dalam kapasitas
pribadi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Bulukumba?
Secara pribadi, saya sangat mendukung
setiap usaha pemerintah, dewan pendidikan dan tenaga pengajar serta para
pelajar yang turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Bulukumba.
Hal-hal lain yang pribadi lakukan adalah penelitian, baik sifatnya ilmiah
maupun pengamatan atau pengawasan pada lembaga-lembaga pendidikan. Disamping
itu, pribadi aktif menulis yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media
olektronik berupa internet dan tentunya juga mengajar pada perguruan tinggi di
Bulukumba. Kegiatan yang saya lakukan ini demi pendidikan Bulukumba yang lebih
baik.
Kritik dan saran
Bagi pembaca yang memiliki kritik dan
saran atau respon balik dari setiap rubrik yang kami publikasikan melalui
tabloid ini, dipersilahkan mengirim surat ke kantor redaksi kami di Jln.
Cendana Lr. 1 No. 3 Bulukumba (Telp : 085342938069) atau
mengirimkan pesan elektronik melalui e-mail kami di thephinisicenter@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar