Rabu, 05 Agustus 2020

Kisah Singkat dari Hijrah Salman (istri ustadz Risal), Dukungan, Motivasi dan Harapan Untuk Rumah Qur'an Buhun Batua, Desa Somba Palioi



Saya masih ingat pak suami (Ustadz Risal) waktu pertama kali mau mendirikan "Rumah Qur'an" di dua Desa yaitu Desa Somba Palioi dan Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Beliau tidak punya apa-apa selain semangat dan kemauan serta kesabaran. Tidak punya modal, tidak ada tim dan beliau cuma berharap kepada Allah agar semua harapan bisa terlaksana. 

Tentunya kita sebagai keluarga sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena apapun kebaikan yang dikerjakan, Allah selalu membuka dan memberi jalan kebenaran. Itu semua sudah terbukti sampai hari ini. Murid sudah tercatat kurang lebih 150 orang dari semua kalangan setelah "Rumah Qur'an" berjalan selama 4 (empat) bulan.

Beliau saat ini menjadi sosok pemuda inspiratif di Kabupaten Bulukumba yang mulai dikenal banyak orang, kisah Hijrah Salman (istri ustadz Risal).

Awal mulanya kami yang pulang kampung dadakan karena covid-19, selang berapa hari di kampung, Dusun Buhun Batua, Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Keluarga inti minta diajarin tahsin sama suami (Ustadz Risal) waktu sebelum ramadhon bulan April 2020 lalu. 

Jadwal ngajinya habis sholat isya, suamipun sangat semangat untuk mengajari mereka baca kitab suci Al-Qur'an. Di samping itu, beliau (suami) memang kesehariannya selalu sibuk, akhirnya beliau memutuskan untuk membuka "Rumah Qur'an" untuk semua kalangan yang ingin belajar Qur'an. 

Ketika romadhon ngajinya pagi jam 10 sampai duhur, waktu itu murid masih sekitar 10 orang. Akhirnya mulai bertambah setelah idul fitri smpai skrang ini. Kurang lebih, awal mulanya begitu pak, papas istri ustadz Risal melalui via inbox massanger, Kamis, 05/08/2020.

Alasan lain suami saya orangnya suka sibuk tidak bisa diam saja di rumah. Atas inisiatif keluarga juga yang minta untuk diajarin tahsin selama liburan, lanjutnya.

Sebagai seorang istri pastinya sangat mndukung,  memberikan semangat dan memberi masukan untuk "Rumah Qur'an dalam hal kegiatan-kegiatan, misalnya. Saya biasanya ikut bantu ngajar yang iqro' juga. 

Motivasi saya ada pada  semangat adik-adek, ibu-ibu dan bapak-bapak yang mau belajar Qur'an. Saya sangat senang lihat mereka punya semangat belajar di usia yang terbilang cukup tua. 

Harapan saya kedepannya rumah Qur'an tetap berjalan, lebih berkembang lagi dan lebih baik lagi. Bisa punya tempat yang tetap, fasilitas yang memadai dll. 
Dan semoga suami saya selalu diberi kesehatan dan kesabaran oleh Allah swt. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Harapan kami yang paling mendasar juga bersama suami, keluarga dan masyarakat. Meingingkan untuk membuka Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an di Somba Palioi 
dan bisa menjadi pusat Tahfidz Qur'an di Bulukumba khususnya di Desa Somba Palioi. Masya Allah (Ustadz Risal Sulle, S.Ag).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar